Soloraya
Selasa, 29 Desember 2020 - 17:45 WIB

Tim Ekspedisi Karsa Naik Kano Susuri Bengawan Solo, Pemandangannya Syahdu

Kurniawan  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sugeng Riyanto bersama rombongan ekspedisi Karsa melakukan ausur Sungai Bengawan Solo, Selasa (29/12/2020). (Istimewa)

Solopos.com, SOLO -- Korps Relawan Peduli Sungai Solo Raya (Karsa) lembaga independen peduli sungai melakukan ekspedisi susur Sungai Bengawan Solo pada Selasa (29/12/2020).

Puluhan personel Karsa menggunakan 10 kano fiber menyusuri sungai terpanjang Pulau Jawa itu dari bawah pintu air Waduk Gajah Mungkur (WGM) hingga Bendung Colo.

Advertisement

Mereka menempuh rute sepanjang 14,5 kilometer dengan waktu tempuh 3,5 jam. Kano yang mereka naiki tidak menggunakan tenaga mesin, melainkan dengan dayung manual.

Harga Kedelai Melejit, Pengusaha Tahu Sragen Merasa Terpukul 2 Kali

Advertisement

Harga Kedelai Melejit, Pengusaha Tahu Sragen Merasa Terpukul 2 Kali

Ketua Dewan Pembina Karsa, Sugeng Riyanto, mengatakan ekspedisi Bengawan Solo itu mempunyai banyak makna. Terutama guna mengetahui kondisi Bengawan Solo dan habitatnya.

"Kami ingin melihat dari sudut pandang sungai atau river view. Ada banyak hal menarik yang bisa kami potret dan menjadi catatan penting kami ke depan," tuturnya.

Advertisement

10 Pegawai Terpapar Covid-19, Kantor Disnaker Madiun Ditutup Sementara

Saat ekspedisi itu ia juga melihat masih banyak pohon pisang ditanam di bibir Sungai Bengawan Solo yang bisa memicu abrasi. "Kami juga melihat limbah pabrik besar yang dibuang ke sungai," katanya.

Limbah Pabrik

Tim ekspedisi Karsa juga telah mengambil sampel air sungai yang diduga tercemar limbah pabrik. Tak lupa mereka memfoto dan memvideo kondisi air sungai tersebut.

Advertisement

"Sangat berbau dan berbusa. Akan kami kembangkan dengan uji laboratorium. Insya Allah, dan tentu, tidak bisa dibiarkan begitu saja. Ini sudah terjadi lama," sambungnya.

RS Hampir Penuh, Rudy Wacanakan Solo Technopark Jadi RS Darurat Covid-19

Catatan lain tim ekspedisi Karsa yaitu keyakinan tentang potensi Sungai Bengawan Solo bila dirawat dan dikelola dengan baik. Sebab pemandangan sepanjang jalur ekspedisi sangat menyenangkan.

Advertisement

"Benar-benar membuat kami fresh. Pemandangannya banyak yang syahdu. Perpaduan perbukitan, lembah, hutan dan semak, serta air yang melimpah," terang Sugeng.

Sugeng juga melihat binatang-binatang yang tinggal di kawasan sungai seperti biawak dan aneka burung. "Kami akan lanjutkan susur Sungai Bengawan Solo rute selanjutnya," katanya.

Awas! Warga Sragen Nekat Berkerumun Malam Tahun Baru Bakal Dites Antigen

Sugeng berharap kegiatan susur sungai bisa menggugah kesadaran semua pihak untuk bersama-sama merawat sungai, sehingga bisa bersih, sehat, dan lestari. "Sebab sungai akan kita wariskan untuk anak cucu kita," katanya.

Ekspedisi susur Sungai Bengawan Solo diikuti juga Muhammad Fajri, Sabar Gorky, Gilang Garendi, Wisanggeni Wirodiharjo, serta Budi Utomo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif