SOLOPOS.COM - PEMERIKSAAN -- Petugas tim gabungan Pemkab Karanganyar melakukan pengetesan dengan zat kimia untuk memeriksa apakah daging yang dijual di pasar sudah busuk atau masih segar saat inspeksi mendadak, Jumat (5/8/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Karanganyar (Solopos.com) – Daging busuk dan daging dalam kondisi basah ditemukan saat inspeksi mendadak (Sidak) yang digelar oleh tim gabungan Pemkab Karanganyar, Jumat (5/8/2011) pagi. Hati sapi dalam kondisi busuk ditemukan di Pasar Nglano, Kecamatan Tasikmadu. Sedangkan daging yang diduga glonggongan ditemukan di Pasar Karangpandan.

PEMERIKSAAN -- Petugas tim gabungan Pemkab Karanganyar melakukan pengetesan dengan zat kimia untuk memeriksa apakah daging yang dijual di pasar sudah busuk atau masih segar saat inspeksi mendadak, Jumat (5/8/2011). (JIBI/SOLOPOS/Farid Syafrodhi)

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Tim Sidak yang terdiri atas petugas Dinas Peternakan dan Perikanan (Disnakkan), Dinas Perindustrian Perdagangan dan Koperasi (Disperindagkop), Satpol PP dan Dinas Kesehatan Kabupaten (DKK), antara lain menyisir ke beberapa penjual daging sapi dan ayam di pasar tersebut.

Di deretan kios daging Pasar Karangpandan, tim menemukan ada daging yang kadar keasamannya sangat tinggi, yakni mencapai 7,29. Petugas mengukur kadar keasaman daging dengan PH meter digital. Padahal untuk daging normal, rata-rata PH mencapai 5-6 derajat keasaman. “Penyembelihannya mungkin baru-baru ini, sehingga dagingnya masih basah. Tapi untuk memastikan apakah itu daging glonggongan atau bukan, akan dicek ke lokasi penyembelihannya,” ungkap salah satu petugas Disnakkan, Faturrahman, saat Sidak, Jumat pagi.

Sementara menurut keterangan si penjual, Mijo, ia tidak pernah memasukkan daging ke dalam freezer atau menjual daging gelonggongan. Saat ditanya, daging yang ia jual itu disembelih sekitar pukul 03.00 WIB. Di sudut lain, petugas mengecek kondisi daging ayam di pasar, apakah layak dikonsumsi atau tidak. Pengecekan dilakukan dengan alat reagen duranti guna memastikan dagingnya masih segar atau sudah busuk. Di Pasar Karangpandan, tidak ditemukan daging yang busuk.

Namun disinyalir Sidak yang dipimpin langsung oleh Bupati Karanganyar, Rina Iriani SR, itu bocor. “Kamis lalu pedagang sudah ramai-ramai membicarakan mau ada Sidak dari kabupaten. Mungkin dari situ tidak ada daging yang ditemukan dalam kondisi busuk. Kadang saya kecewa dengan pemasok daging ayam dari Tawangmangu karena ayamnya sudah tidak segar,” ujar salah satu pedagang ayam di Karangpandan.

Petugas hanya memberikan peringatan kepada para pedagang daging, untuk tidak menjual daging glonggongan atau busuk. Salah satu petugas, Budi Santoso, mengatakan, air adalah media yang paling mudah untuk timbulnya bakteri. “Jadi kemungkinan orang bisa diare karena di dalamnya ada kandungan bakteri e-coli,” ujarnya.

Selain daging, Bupati dan tim juga menemukan adanya makanan yang mengandung bahan pewarna. Menurut Bupati, Pemkab akan mensosialisasikan kepada para pedagang agar tidak menjual makanan tidak sehat. Kebanyakan para pedagang tidak mengetahui bahan pewarna yang dipakai berbahaya atau tidak.

Sedangkan di Pasar Nglano, tim dari Disnakkan menyita tiga kilogram hati sapi yang sudah membusuk. Kepala Disnakkan, Muhammad Hatta, mengatakan, setelah dicek ternyata hati sapi yang dijual Ngatiyem itu positif tidak layak konsumsi. “Kami curiga saat melihat warna hati sapi yang dijual, warnanya coklat pucat dan warnanya tidak cerah,” ungkap Hatta.

fas

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya