SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Espos)--Tim inventaris kasus dugaan wayang palsu tiba di Museum Radya Pustaka, Jumat (11/2) pagi. Tim tersebut berjumlah lima orang, terdiri dari seorang ahli pewayangan dari SMK 8 Solo, peneliti dari Benteng Vredeburg Jogja dan tim tersebut dipimpin Direktorat Museum, Direktorat Sejarah dan Purbakala, Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata.

Ketua tim inventaris, Edyningsih, saat ditemui wartawan di museum mengatakan selama empat hari bekerja, pihaknya akan berkonsentrasi untuk menginventarisasi koleksi wayang kulit. “Kita akan melakukan inventarisasi lagi, sebenarnya hal ini sudah pernah dilakukan BP3, cuma wayang belum tersentuh,” katanya.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Saat ini koleksi museum yang telah diinventarisasi keaslian yakni arca batu, arca perunggu dan keramik. Edyningsih menggandeng ahli wayang untuk mengecek kualitas wayang. “Satu per satu wayang difoto, kemudian masuk ke database, sekaligus diberi keterangan bahan, ukuran, tokoh atau nama, asal wayang dan angka pembuatan,” katanya.

Sekretaris Komite Museum Radya Pustaka, Djaka Darjata, mengatakan tim tersebut untuk mengklarifikasi palsu atau tidak palsu. “Nanti biar bekerja dulu. Setelah selesai, bisa disampaikan ke publik,” ujarnya.

Ahli wayang dari SMK 8 Solo, Sukasdi mengatakan dirinya akan memeriksa wayang dengan cara melihat kualitas fisik wayang. “Saya punya banyak wayang kuno dan akan kita bandingkan dengan koleksi saya. Dari melihat fisik, seperti teknik pembuatan dan ornamen wayang,” ujarnya. Tim juga akan membandingkan hasil tersebut dengan hasil inventarisasi yang telah dilakukan BP3 pada 2007 silam.

aha

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya