SOLOPOS.COM - Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Ketua Dewan Perwakilan Daerah (DPD) R AA LaNyalla Mahmud Mattalitti menjadi salah satu tamu yang diundang dalam acara tingalan jumenengan Paku Buwono (PB) XIII di Keraton Solo, Minggu (27/2/2022).

Dalam salinan sambutan tertulisnya yang diterima Solopos.com, Minggu, LaNyalla menyebut dua sosok penting dari Keraton Solo yang dinilai memiliki jasa besar dalam perjuangan melawan penjajahan Belanda. Dua sosok itu adalah PB VI dan PB X.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Tercatat dalam sejarah bangsa ini, bahwa dua raja yang berperan besar dalam perjuangan bangsa melawan koloniaisme. Yaitu Sri Susuhunan Pakubuwono VI, yang memerintah antara tahun 1823-1830 dan Sri Susuhunan Pakubuwono X yang memerintah antara tahun 1893-1939,” tulis LaNyalla.

Baca Juga: Tak Bisa Ikut Tingalan Jumenengan PB XIII, Begini Doa KGPH Mangkubumi

PB VI, sebut LaNyalla dalam sambutan di acara tingalan jumenengan PB XIII, dikenal dengan sikapnya yang anti-Belanda dengan membantu perjuangan Pangeran Diponegoro. Bahkan PB VI sampai ditangkap dan dibuang oleh Belanda ke Ambon. PB VI pun kemudian ditetapkan sebagai Pahlawan Nasional pada 1961.

Sedangkan PB X yang merupakan cucu PB V tercatat memberikan kontribusi sangat penting bagi pergerakan kemerdekaan Indonesia. “Pakubuwono X adalah pendorong di balik layar kemunculan organisasi-organisasi pergerakan nasional,” tambah LaNyalla.

Baca Juga: Tingalan Jumenengan PB XIII, KGPH Mangkubumi Tak Diberi Akses Masuk

Perhatian Serius Pemerintah

Ia menyebut organisasi misalnya Sarekat islam dan Boedi Oetomo. Atas perjuangannya itu, PB X juga sudah dianugerahi gelar pahlawan nasional pada 2011. Mengingat jasa dua raja tersebut terhadap bangsa Indonesia, LaNyalla menyatakan DPD mendukung penuh eksistensi Keraton Solo sebagai aset bangsa, bukan sekadar aset daerah.

“Saya selaku Ketua DPD RI meminta perhatian pemerintah pusat melalui kementerian dan lembaga terkait agar memberikan perhatian serius terhadap keberadaan Keraton Kasunanan Surakarta sebagai bagian dari sejarah peradaban bangsa dan bagian dari sejarah lahirnya bangsa dan negara Indonesia,” tulisnya.

Baca Juga: Kisah Kereta Perang Pangeran Diponegoro Dikubur di Keraton Solo

Informasi yang diperoleh Solopos.com, tingalan jumenengan atau ulang tahun kenaikan takhta ke-18 PB XIII digelar di Keraton Solo, Minggu (27/2/2022). Acara itu tidak dihadiri oleh Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka maupun Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa.

Bahkan anak kelima yang juga anak laki-laki pertama PB XIII, KGPH Mangkubumi, tidak mendapat akses untuk masuk ke tempat acara di kompleks Keraton Solo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya