SOLOPOS.COM - Anak kelima SISKS PB XIII, KGPH Mangkubumi. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO — Tingalan Dalem Jumenengan atau peringatan ulang tahun kenaikan takhta ke-18 Paku Buwono atau PB XIII di Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat digelar pada Minggu (27/2/2022).

Informasi yang diperoleh Solopos.com, acara itu tak dihadiri Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka maupun Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa. Namun, Jubir Satgas Penanganan Covid-19, Reisa Broto Asmoro, dan Komisari PT PLN, Eko Sulistyo, tampak hadir di lokasi.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Sementara itu, anak kelima PB XIII, KGPH Mangkubumi, tidak mendapat akses masuk untuk mengikuti acara rutin di Keraton Solo tersebut. Hal itu ia konfirmasi saat dihubungi Solopos.com melalui telepon seluler (ponsel), Minggu siang.

Baca Juga: Diundang Tingalan Jumenengan PB XIII, Gibran Belum Pastikan Hadir

“Tingalan Jumenengan kan adat yang tak bisa ditinggalkan, sehingga jadi kewajiban saya untuk sowan. Siapa pun itu yang ada di Keraton termasuk putra, putri, abdi dalem, tanpa ditimbali Sinuhun itu sudah punya kewajiban untuk menghadiri,” ujarnya.

Mereka boleh tidak menghadiri Tingalan Jumenengan bila sedang sakit atau ada halangan lainnya. KGPH Mangkubumi menceritakan ia tiba di Keraton, tepatnya di Pintu Sasana Putra sekitar pukul 09.00 WIB. Setahu dia acara digelar pada jam itu.

Ia memilih Pintu Sasana Putra karena memang biasa lewat situ. Namun setelah mengetuk pintu, dia disuruh ke Pintu Talang Pateng. Mendapat arahan itu KGPH Mangkubumi pun langsung menuju pintu dimaksud. Saat tiba di lokasi itu pintu belum ditutup.

Baca Juga: Wah, Ternyata Ada Peran Wong Suku Kalang dalam Pembangunan Keraton Solo

Anak Laki-Laki Pertama

“Ada penjaganya, saya kenal, wong tetangga sendiri. Saya bilang, coba tolong dikonfirmasikan dulu ke dalam ini saya masuk lewat mana. Baru mau dikonfirmasikan, pintu ditutup. Setelah itu ndak ada jawaban lagi saya bisa masuk atau ndak bisa,” urainya.

Mendapati situasi seperti itu KGPH Mangkubumi menunggu di pintu Talang Paten hingga sekitar pukul 10.00 WIB. Setelah sekitar satu jam tak mendapat kepastian, ia pun pulang ke rumah. Dia sengaja tidak ke pintu Kori Kamandungan terlebih dulu.

“Saya ndak lanjut ke pintu Kamandungan, karena dari situ saja pintu sudah ditutup. Ya sudah saya pulang saja, ndak apa-apa. Sekitar pukul 10.00 WIB saya pulang,” ujarnya.

Baca Juga: Kisah Kereta Perang Pangeran Diponegoro Dikubur di Keraton Solo

KGPH Mangkubumi menjelaskan anak PB XIII ada tujuh orang. Ia merupakan anak kelima dan merupakan anak laki-laki pertama dari PB XIII. Anak pertama hingga keempat semua perempuan. “[Saya] Anak kelima, lalu adik saya putri, dan anak ke tujuh laki-laki, KGPH Purbaya,” terangnya.

Disinggung ihwal undangan untuk menghadiri Tingalan Jumenengan hari itu, KGPH Mangkubumi menyatakan tidak ada undangan bagi kerabat Keraton. Undangan untuk datang di acara tersebut menurutnya hanya berlaku bagi para tamu undangan.

“Jumenengan itu ndak ada undangan kok. Ya adatnya Keraton kalau ada Jumenengan, Sinuhun mmeperingati Jumenengan, sudah jadi kewajiban, terutama putra-putri dalem dan sentana dalem. Undangan hanya untuk pejabat setempat,” tuturnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya