SOLOPOS.COM - Ilustrasi PTM SD dan SMP (Solopos/Nicolous Irawan)
Solopos.com, SOLO — Sebanyak 19 dari 74 SMP di Solo belum menggelar simulasi atau uji coba pembelajaran tatap muka (PTM). Sebagian disebabkan karena kesiapan sekolah dalam menyelenggarakan pembelajaran di sekolah tersebut.
Serkretaris Dinas Pendidikan (Disdik) Solo, Dwi Ariyatno mengatakan hingga saat ini sudah ada 55 SMP baik negeri maupun swasta yang menggelar simulasi atau uji coba PTM.
“Dari 74 SMP baik negeri maupun swasta di Solo yang sudah [simulasi/uji coba] PTM ada 55 sekolah. Masih ada 19 sekolah lagi yang belum,” ujarnya, Jumat (28/5/2021).
Baca juga: Kapolresta Solo Tegaskan Masyarakat Jangan Bikin Kerumunan Massa
Baca juga: Kapolresta Solo Tegaskan Masyarakat Jangan Bikin Kerumunan Massa
Pihaknya berharap semua SMP tetap melaksanakan simulasi PTM untuk mempersiapkan diri pada PTM kenormalan baru tahun ajaran baru nanti. Nanum hal itu dikembalikan kepada kesiapan sekolah masing-masing.
“Harapan kami semua sekolah menggelar [simulasi/uji coba] PTM. Tapi itu semua tergantung kesiapan sekolah masing-masing,” imbuhnya.
Baca juga: Disdik Dorong Semua SD di Solo Segera Gelar Simulasi PTM
Namun demikian pihaknya berencana segera menggelar simulasi setelah Penilaian Akhir Tahun (PAT). “[Belum simulasi PTM] karena sedang ada pembangunan. Insya Allah nanti kalau PAT sudah selesai 9 Juni, kami simulasi PTM,” ujarnya.
Ia mengatakan rehabilitasi/pembangunan gedung tersebut direncanakan selesai Juli. Namun pihaknya tidak akan menunggu waktu tersebut dan akan menggelar simulasi PTM di SMP sesegera mungkin. Yakni dengan menggunakan gedung lainnya yang tidak direhab.
Baca juga: Karanganyar Siaga Dampak Libur Lebaran terhadap Kasus Covid-19
Sementara itu, meskipun belum menggelar simulasi PTM, SMP Muhammadiyah 8 Solo sudah melakukan program konsultasi belajar selama masa pandemi Covid-19.
“Kami ada program TamuVic yaitu tatap muka video call serta program konsultasi belajar. Konsultasi belajar ini dilakukan secara tatap muka dengan jumlah siswa terbatas dan sesuai protokol kesehatan Covid-19. Program ini adalah salah satu dari beberapa inovasi pembelajaran selama pandemi Covid-19,” imbuhnya.