SOLOPOS.COM - Bupati Karanganyar, Juliyatmono (kiri) bersama Kepala BI Solo, Nugroho Joko P., meluncurkan sedekah digital di Masjid Agung Madaniyah Karanganyar pada Selasa (30/8/2022). (Solopos.com/Indah Septiyaning Wardani)

Solopos.com, KARANGANYAR — Pemkab Karanganyar menggandeng Bank Indonesia (BI) Solo meluncurkan penerimaan zakat infak dan sedekah (ZIS) digital atau nontunai di masjid-masjid di Bumi Intanpari. Harapannya, dengan kemudahan yang ditawarkan, penerimaan ZIS jadi lebih optimal.

Kepala Perwakilan BI Solo, Nugroho Joko Prastowo, mengatakan pihaknya memfasilitasi lembaga amil zakat dalam pengumpulan donasi umat melalui sistem digital. Dalam gerakan ini, BI bersama Pemkab Karanganyar mempercepat program transaksi nontunai sekaligus mendorong sedekah para dermawan lewat keragaman opsi pembayaran yang disediakan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

“Kami bekerja sama dengan Baznas mengoptimalkan penerimaan zakat infak sedekah (ZIS). Memudahkan masyarakat menunaikannya,” kata dia di sela Sosialisasi Pengelolaan Zakat Infak Sedekah dan Digitalisasi Keuangan Masjid di aula Masjid Agung Madaniyah Karanganyar, Selasa (30/8/2022).

Baca Juga: 375 Anak Yatim karena Covid-19 di Karanganyar Terima Bantuan Baznas

Dia mengatakan selama ini pembayaran secara digital umumnya digunakan dalam transaksi jual beli. Namun kini dengan mekanisme sama, pembayaran zakat infak dan sedekah bisa hanya tinggal klik. Cara demikian lebih efektif dan efisien dibanding memasukkan uang tunai ke kotak amal atau membayarkannya ke konter ZIS.

Pengurus atau takmir masjid hanya mencetak kode QRIS. Bahkan kode QRIS juga dapat dibagi ke grup-grup media sosial.

Di Karanganyar, QRIS yang dipakai menyalurkan ZIS tertuju ke rekening Baznas Kabupaten Karanganyar. Karena pengelola ZIS-nya jelas, maka manfaatnya juga akan maksimal, serta aman dari tindak kriminalitas yang sering dialami saat bertransaksi tunai.

Kode QRIS yang dikeluarkan BI itu dapat diakses aplikasi mobile banking dari bank mana pun maupun dompet digital. Nugroho menyebut semua wilayah sudah tersosialisasi QRIS. Hanya  hambatan yang sering muncul adalah ketersediaan sinyal provider telekomunikasi dan edukasi.

Baca Juga: Ada Beasiswa Untuk Anak Yatim Akibat Covid-19 di Karanganyar, Cek Ini

“Di kota sudah biasa pakai Internet banking. Tapi belum tentu di daerah sama karena budaya dan sinyal lemah,” katanya.

Bupati Karanganyar, Juliyatmono, mengatakan QRIS dan kotak amal diwajibkan ada di tempat usaha di wilayahnya. Hal itu tertuang di surat edaran yang ditandatanganinya pada 22 Agustus 2022.

“Tidak ada alasan sulit sedekah. Semua dipermudah. Semua warung kasih kotak amal dan QRIS. Sedekah itu ibarat sumur yang diambil airnya justru terus bertambah,” katanya.

Dikatakannya, perolehan ZIS di Karanganyar didominasi sumbangan aparatur sipil negara (ASN).  Melalui pembayaran ZIS dengan metode nontunai, ia berharap porsi sumbangan dari masyarakat bakal jauh lebih baik.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya