SOLOPOS.COM - Pengendara motor melintas di jembatan dekat pintu spillway WGM di Kelurahan Wuryorejo, Kecamatan/Kabupaten Wonogiri, Rabu (15/2/2023). (Solopos/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Perum Jasa Tirta (PJT) I masih membuka pintu spillway (limpasan) Waduk Gajah Mungkur atau WGM Wonogiri dengan debit 298 meter kubik per detik (m3/detik). Di sisi lain, beberapa rumah dan makam di Giripurwo, Wonogiri, sempat kebanjiran luapan Sungai Bengawan Solo.

Pembukaan pintu spillway dengan debit sebesar itu karena elevasi atau tinggi muka air WGM Wonogiri masih tinggi dan berstatus level siaga kuning. Informasi yang diperoleh Solopos.com melalui https://hidrologi.bbws-bsolo.net/tma, pada Kamis (2/3/2023) pagi, elevasi WGM mencapai 137 meter soerabaia haven vloed peil (mshvp).

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Angka itu sangat mepet dengan level siaga merah 137,20 mshvp. Kepala Sub Divisi Jasa Tirta III/1 PJT I, Fendri Ferdian, mengatakan pada Kamis debit limpasan air dari WGM ke Sungai Bengawan Solo melalui pintu spillway dan turbin pembangkit listrik tenaga air atau PLTA totalnya 298 m3/detik.

Pembukaan pintu spillway itu sudah sesuai dengan standard operating procedure (SOP) pengelolaan WGM Wonogiri. Dibandingkan pada Senin (27/2/2023), debit limpasan air WGM ke Sungai Bengawan Solo pada Kamis lebih besar.

Pada Senin debit limpasan masih 238 m3/detik melalui dua pintu spillway dan PLTA. Menurut Fendri, inflow atau debit air yang masuk ke WGM dari beberapa aliran sungai masih cukup besar yakni mencapai 628 m3/detik.

Inflow bisa berubah-ubah sesuai dengan kondisi curah hujan di hulu sungai-sungai WGM. PJT selalu menyosialisasikan kepada masyarakat ketika akan membuka pintu spillway atau menambah debit limpasan air dari WGM ke Sungai Bengawan Solo.

Sebab ketika pintu spillway WGM Wonogiri dibuka dengan debit tinggi, Sungai Bengawan Solo bisa meluap dan merendam wilayah pemukiman di bantaran sungai.

“Masyarakat yang berada di bantaran Sungai Bengawan Solo diharap waspada jika terjadi kenaikan elevasi dan debit air sungai,” kata Fendri kepada Solopos.com, Kamis (2/3/2023).

Pelaksana tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Wonogiri, Teguh Setiyono, menyampaikan berdasarkan informasi yang dia dapatkan, elevasi WGM sempat melebihi 137 m3/detik. “Kemungkinan besar mulai banyak yang terdampak,” ujar dia.

Sementara itu, warga Kelurahan Giripurwo, Wonogiri, Eko, menginformasikan Sungai Bengawan Solo di wilayahnya meluap pada Kamis pagi hingga merendam permakaman umum di kelurahan tersebut. Dia juga menyebut ada beberapa rumah yang terendam meski genangan air tidak terlalu tinggi.

“Kuburannya terendam. Kemarin sempat terendam dan surut sedikit, tapi ini malah tambah terendam. Yang di perumahan [Giripurwo] juga ikut terendam,” kata Eko.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya