SOLOPOS.COM - Pos pantau tinggi muka air Bengawan Solo di kawasan Jurug, Jebres, Solo. (Dok Solopos)

Solopos.com, SOLO — Tinggi muka air atau TMA Sungai Bengawan Solo masih normal kendati hujan deras mengguyur wilayah Solo dan sekitarnya pada Jumat (21/10/2022) malam. TMA Bengawan Solo pada pukul 09.00 WIB di Pos Jurug, Solo, menyentuh 82,19 meter di atas permukaan laut (mdpl)

Pantauan info TMA Bengawan Solo dari Balai Besar Wilayah Sungai Bengawan Solo, Minggu (23/10/2022), status dari data telemetri TMA di Pos Jurug masih normal dengan TMA menyentuh 82,19 mdpl. Selain Pos Jurug, Solo, TMA Bengawan Solo di sejumlah pos pantau di wilayah hilir juga berstatus normal.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Sedangkan TMA Kali Pepe menyentuh 82,86 mdpl dengan status normal. Begitu juga TMA di beberapa daerahSoloraya seperti Wonogiri dan Klaten. Meski demikian, tinggi muka air Sungai Bengawan Solo berpotensi naik jika hujan lebat dengan intensitas tinggi kembali mengguyur wilayah Soloraya.

“TMA sungai memang sempat naik pada Jumat lantaran turun hujan lebat. Namun, terus turun dan kembali normal. Saya juga memantau TMA sungai pada Sabtu [22/10/2022],” ujar Ketua Siaga Bencana Berbasis Masyarakat (Sibat) Kelurahan Sewu, SM Budi Utomo, saat diwawancarai Solopos.com, Minggu (23/10/2022).

Meski berstatus normal, tak menutup kemungkinan TMA sungai bakal bertambah signifikan bila kembali turun hujan lebat dengan intensitas tinggi. Curah hujan yang tinggi mengakibatkan TMA sungai naik secara cepat.

Baca Juga: Genangan Berangsur Surut, Warga Pucangsawit Solo Khawatirkan Banjir Susulan

Masyarakat harus lebih berhati-hati terhadap potensi bencana hidrometeorologi seperti banjir. Selama ini, anggota Sibat berupaya mengedukasi masyarakat untuk mengurangi risiko bencana banjir.

“Komunitas peduli sungai ikut berpartisipasi merawat dan menjaga sungai. Mereka membersihkan beragam jenis sampah di sungai,” ujar dia.

Ketua Lembaga Pemberdayaan Masyarakat Kelurahan (LPMK) Pucangsawit, Broto Ary Seno, mengungkapkan pemerintah dibantu organisasi kemanusiaan dan warga sempat mendirikan dapur umum saat terjadi banjir dari luapan Sungai Bengawan Solo saat tinggi muka air sungai itu naik pada Sabtu (22/10/2022).

Baca Juga: 99 Rumah di Pucangsawit Solo Kebanjiran, 436 Warga Mengungsi

Sukarelawan bersama kalangan ibu-ibu memasak nasi dan lauk pauk untuk para korban banjir yang mengungsi ke rumah tetangga dan pos ronda. Hal ini wujud gotong royong warga setempat saat terjadi bencana banjir.

“Sekarang warga sudah kembali ke rumahnya masing-masing. Saya juga langsung berkoordinasi dengan pemerintah kelurahan maupun instansi terkait saat rumah penduduk tergenang air sungai,” ujar dia. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya