SOLOPOS.COM - Pengunjung melintas di sekitar Sangkar Burung Aviary di Solo Safari, Rabu (10/1/2024). Solo Safari telah menyelesaikan pembangunan pada tahap kedua yang berupa Sangkar Burung Aviary dan Jungle River yang berisi puluhan satwa burung dan dua buaya serta kuda nil tersebut untuk menambah daya tarik bagi wisatawan untuk berkunjung. (Solopos/Joseph Howi Widodo).

Solopos.com, SOLO–Tingkat kunjungan wisatawan di Solo sepanjang 2023 naik dua kali lipat dibandingkan 2022. Jumlah wisatawan yang berkunjung ke Kota Bengawan pada 2023 mencapai 5.541.700 orang sedangkan pada 2022 sekitar 2,5 juta orang.

Kepala Bidang (Kabid) Destinasi dan Pemasaran Wisata Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Solo, Gembong Hadiwibowo mengatakan tingkat kunjungan wisatawan didominasi wisatawan nusantara sebanyak 5.519.581 orang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sedangkan, turis mancanegara sebanyak 22.119 orang. “Jika dibandingkan 2022, tingkat kunjungan wisatawan di Solo naik signifikan. Bisa dikatakan naik dua kali lipat. Ini catatan positif yang ditorehkan Kota Solo karena mampu menarik lebih dari lima juta orang dalam setahun,” kata dia, saat berbincang dengan Solopos.com, di kantornya, Kamis (18/1/2024).

Menurut Gembong, kenaikan tingkat kunjungan wisatawan dipengaruhi dibukanya destinasi wisata baru yang menjadi daya tarik kuat bagi para pelancong. Destinasi wisata tersebut, yakni Solo Safari, Taman Pracima di kompleks Pura Mangkunegaran, dan Masjid Syeikh Zayed Solo.

Para wisatawan penasaran dengan destinasi wisata baru di Kota Solo. “Banyak wisatawan dari luar Soloraya yang berkunjung ke Solo untuk berekreasi di Solo Safari. Atau berwisata religi di Masjid Syeikh Zayed Solo. Mereka datang bersama keluarga atau secara rombongan,” papar dia.

Puncak tingkat kunjungan wisatawan pada periode libur panjang Lebaran dan akhir tahun. Kala itu, tak sedikit para perantau yang pulang kampung menyempatkan untuk berwisata dengan mengunjungi destinasi wisata baru.

Mereka tak sendirian melainkan mengajak kerabat keluarga atau sanak famili. Pada libur Lebaran, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Solo menembus 658.759 orang. Saat libur sekolah atau Juni, jumlah wisatawan mencapai 610.161 orang. Sedangkan, jumlah wisatawan saat libur akhir tahun, yakni 618.776 orang.

“Saat peak season, rata-rata jumlah wisatawan mencapai 600.000 orang. Ini masih minus Taman Balekambang Solo yang masih dalam tahap pengerjaan pada tahun lalu,” ujar dia.

Sementara itu, Ketua Indonesia Congress and Convention Association (INCCA) Solo, Daryono menyampaikan Kota Solo memiliki keunggulan dibandingkan daerah lain di Soloraya meski tak memiliki potensi wisata alam.

Lokasi Kota Solo cukup strategis lantaran diapit dua kawasan wisata di lereng Gunung Lawu, Karanganyar dan Selo, Boyolali. Belum lagi, pembangunan jalan tol memperkuat aksesibilitas wilayah.

Pelancong asal Jakarta dan Surabaya tak perlu lagi harus naik pesawat terbang menuju Kota Bengawan. Mereka bisa melakukan perjalanan darat dengan hitungan jam sampai di Solo.

“Pada tahun lalu, leisure tourism mulai tumbuh dan bergeliat di Kota Solo. Bila berbicara leisure, tidak bisa hanya Kota Solo melainkan daerah penyangga lain yang memiliki potensi wisata seperti Karanganyar dan Boyolali,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya