Soloraya
Selasa, 17 Mei 2022 - 17:39 WIB

Tingkat Literasi Masyarakat Wonogiri Masih Rendah, Benarkah?

Muhammad Diky Praditia  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Perpustakaan Umum Wonogiri sepi pengunjung, Selasa (17/5/2022). Setiap harinya, perpustakaan tersebut hanya didatangi dua hingga tiga orang. Di perpustakaan tersedia dua mobil perpustakaan keliling yang biasa digunakan ke sejumlah sekolah dan desa di Wonogiri. (Solopos.com/Muhammad Diky Praditia)

Solopos.com, WONOGIRI — Tingkat literasi masyarakat Wonogiri masih perlu ditingkatkan meski dinilai sudah lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya. Lambat laun, tempat baca masyarakat mulai bermunculan di sejumlah desa di Wonogiri.

Hal itu disampaikan Ketua Forum Taman Baca Masyarakat Wonogiri, Wahyudi, saat dihubungi Solopos.com melalui telepon WhatsApp, Selasa (17/5/2022). Meski tingkat literasi masyarakat Wonogiri belum dapat dibilang baik, namun sudah ada peningkatan minat baca. Hal itu ditandai dengan mulai munculnya beberapa taman baca masyarakat yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat.

Advertisement

“Sekarang di Wonogiri ada 42 taman baca masyarakat yang tersebar di desa-desa. Tapi yang aktif hanya sekitar separuhnya. Taman baca masyarakat yang kurang aktif biasanya karena kekurangan anggaran untuk membeli buku atau tidak ada dukungan dari pemerintah desa,” kata Wahyudi yang juga co-founder Rumah Baca Sang Petualang, Giriwoyo, Wonogir tersebut.

Jumlah taman baca masyarakat di Wonogiri masih perlu ditingkatkan. Sebanyak 42 taman baca tidak cukup memfasilitasi masyarakat Wonogiri yang berjumlah lebih dari 1 juta penduduk.

Advertisement

Jumlah taman baca masyarakat di Wonogiri masih perlu ditingkatkan. Sebanyak 42 taman baca tidak cukup memfasilitasi masyarakat Wonogiri yang berjumlah lebih dari 1 juta penduduk.

Pemerintah desa, Pemerintah daerah, dan masyarakat Wonogiri perlu bersinergi menambah tempat-tempat baca yang masyarakat. Sehingga jumlah taman baca masyarakat bisa bertambah dan bisa digunakan dengan baik. Manfaatnya pun bisa dirasakan langsung oleh masyarakat.

Baca Juga: Jalan Sunyi Perpustakaan Umum Wonogiri

Advertisement

“Fungsi perpustakaan desa sering tidak maksimal. Sebab, buku-buku yang disediakan tidak banyak disukai masyarakat terutama anak-anak, seperti buku dongeng atau cerita bergambar,” ujar Wahyudi.

Ia mengatakan masyarakat dengan literasi baca yang rendah bukan disebabkan rendah minat bacanya. Melainkan akses masyarakat terhadap buku-buku cenderung sulit terjangkau. Jika akses tersebut dipermudah dan diperluas maka tingkat literasi baca masyarakat akan tinggi.

“Kami berharap Forum Taman Baca Masyarakat bisa bertemu dengan bupati atau DPRD untuk menyatukan persepsi. Barangkali ada program yang bisa dikerjakan bersama untuk meningkatkan minat baca masyarakat Wonogiri,” imbuh Wahyudi.

Advertisement

Baca Juga: Perpustakaan Wonogiri Punya Program Bagi-Bagi Buku Gratis Lho

Ahli Pustakawan Muda Perpustakaan Umum Dinas Kearsipan Wonogiri, Wartiningsih, mengakui tingkat literasi baca masyarakat Wonogiri masih rendah. Akhir-akhir ini, para anak muda Wonogiri mulai menggerakan dan membangun taman baca untuk masyarakat. Perpustakaan daerah pun diajak untuk bekerja sama dengan mereka.

Terbuka

“Kami sangat terbuka untuk bekerja sama dengan siapa saja. Silakan datang ke perpustakaan daerah, kami siap menerima. Apa pun programnya, asal bertangggung jawab dan terus berkelanjutan pasti kami dukung,” ujar Wartiningsih saat ditemui solopos.com di perpustakaan umum Wonogiri, Selasa.

Advertisement

Di sisi lain, pemerintah sudah berusaha semaksimal mungkin meningkatkan minat baca masyarakat. Perpustakaan Umum Wonogiri telah membuat program pojok baca. Sebanyak tujuh pojok baca telah dibuat di beberapa organisasi perangkat daerah (OPD) Wonogiri, yaitu di Desa Bulusari (Kecamatan Slogohimo), Lapas Wonogiri, BPR BKK Wonogiri Kota, Kodim, Dinsos, Kejaksaan, dan Polsek Girimarto.

Perpustakaan Umum Wonogiri membuka kesempatan kepada OPD Wonogiri untuk membuat pojok baca. Perpustakaan akan meminjamkan buku sesuai dengan yang diinginkan. Setiap tiga bulan sekali, buku akan diganti dengan judul buku yang lain.

Baca Juga: iWonogiri, Terobosan Digital Perpustakaan Umum Kabupaten Wonogiri

Guna menjangkau masyarakat yang jauh dari pusat kota, pemerintah telah membuat aplikasi Perpustakaan digital iWonogiri. Sosialisasi ke daerah-daerah yang meliputi 25 kecamatan juga sudah dilakukan Dinas Kearsipan.

“Kami telah mengenalkan kepada masyarakat tentang iWonogiri. Mereka bisa membaca buku kapan saja dan di mana saja asal mempunyai telepon pintar dan koneksi internet. Koleksi yang tersedia pun sudah ribuan buku. Mereka tinggal memilih buku mana yang ingin dibaca,” jelasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif