SOLOPOS.COM - Anggota Komisi III DPRD Boyolali meninjau jalan Simo-Klego terdampak longsor di Tanjung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, Jumat (10/2/2023). (Solopos/Bayu Jatmiko Adi)

Solopos.com, BOYOLALI — Lokasi longsor di ruas jalan utama Simo-Klego, tepatnya di Desa Tanjung, Kecamatan Klego, Kabupaten Boyolali, langsung mendapatkan perhatian dari Komisi III DPRD Boyolali. Pada Jumat (10/2/2023), anggota Komisi III DPRD mendatangi lokasi untuk melihat kondisi jalan yang longsor.

Ketua Komisi III DPRD Boyolali, Suyadi, mengatakan kondisi jalan tersebut harus mendapatkan perhatian, sebab merupakan jalur penting. Bukan hanya sebagai penghubung Kecamatan Simo dan Kecamatan Klego, jalur tersebut juga menjadi penghubung antara pusat kota Boyolali dengan wilayah Boyolali utara.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

“Ini bersifat kebencanaan. Kami sudah mendapatkan masukan dari warga terkait bencana ini. Kemudian kami dari Komisi III yang membidangi terkait jalan, kami menginisiasi, kami sudah berkomunikasi dengan dinas terkait,” kata dia saat ditemui wartawan di lokasi longsor, Jumat (10/2/2023).

Menurutnya, sudah ada kajian teknis dari dinas terkait mengenai penanganan jalan Simo-Klego, Boyolali, yang longsor tersebut. “Kami dengan DPU [Dinas Pekerjaan Umum] sudah sepakat ini segera ditangani,” lanjut dia.

Suyadi datang bersama Wakil Ketua Komisi III Ani Hartanti dan Anggota Komisi III Sarwono untuk memastikan kondisi jalan tersebut. Seperti diketahui lokasi jalan yang longsor berada di antara tebing dan jurang.

Posisi jalan yang longsor berada di sisi jurang, yang menyebabkan sebagian badan jalan terkikis dan sedikit ambles. Terlihat para wakil rakyat didampingi perangkat desa setempat, polisi, dan personel TNI melihat saluran air di lokasi itu.

Longsor di jalan Simo-Klego, Boyolali, terjadi setelah hujan mengguyur wilayah itu pada Kamis (9/2/2023). Ada dugaan, longsor terjadi karena tanah tergerus air dari atas bukit.

Kadus 3 Desa Tanjung, Kecamatan Klego, Sutrisno, menyampaikan beberapa hari terakhir intensitas hujan yang turun di Desa Tanjung cukup tinggi. Bahkan sebelum peristiwa tanah longsor, hujan turun mulai Kamis siang hingga sore.

“Selanjutnya kami dari pemerintah desa sudah melaporkan ke kabupaten. Kemarin BPBD Boyolali juga sudah datang meninjau,” katanya. Untuk saat ini jalan tersebut ditutup sementara untuk semua jenis kendaraan. Kendaraan yang ingin melintas diarahkan melewati jalan lain.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya