Soloraya
Jumat, 17 Februari 2023 - 14:29 WIB

Tinjau SDN Joyotakan 59 Solo, Gibran: Ini Paling Parah, Pengungsinya Banyak

Dhima Wahyu Sejati  /  Kaled Hasby Ashshidiqy  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, meninjau SDN Joyotakan 59, Serengan, yang jadi lokasi pengungsian korban banjir, Jumat (17/2/2023). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo, Gibran Rakabuming Raka, berkeliling ke sejumlah lokasi banjir dan tempat pengungsian pada Jumat (17/2/2023). Salah satu lokasi yang ia kunjungi adalah SDN Joyotakan 59, di Kecamatan Serengan, yang jadi tempat pengungsian.

Gibran menyapa satu per satu warga didampingi camat Serengan. Lantai satu SD ditempati oleh warga umum. Sedangkan lantai II diperuntukkan khusus ibu-ibu menyusi, lansia, dan anak balita. Beberapa warga sempat mengeluhkan kondisi kesehatan mereka kepada Gibran. “Ada dokter tidak? Itu ada [warga] yang asam lambung,” kata Gibran.

Advertisement

Menurutnya, jumlah pengungsi yang menempati SDN Joyotakan 59 ini paling banyak di antara lainnya. “Ini paling parah ya, pengungsinya paling banyak,” ujarnya.

Saat ini layanan kesehatan di pusatkan di puskesmas terdekat. Sementara tenaga kesehatan bekerja sistem sif. Di sekolah yang sama juga dijadikan terdapat dapur umum. Terlihat sejumlah beras bantuan, air meneral, dan berbagai kebutuhan pokok lain.

Sementara itu, beberapa pengungsi mengeluhkan sejak malam belum tidur. Sementara anak-anak ingin segera kembali ke rumah masing-masing. Ada sekitar 200-an warga yang mengungsi di SDN Joyontakan 59. Selain itu ada warga lain yang mengungsi di Masjid An Nikmah di Jl Yos Sudarso, tak jauh dari SD.

Advertisement

Pantauan Solopos.com, hingga Jumat siang, banjir di RT 003/RW 002, Joyotakan, Serengan, belum surut. Ketinggian air tepat di bawah lutut orang dewasa. Beberapa warga masih bolak-balik mengecek rumah mereka yang kebanjiran.

Di antara para pengungsi di SD Joyotakan 59 ada Kusnan. Ia mengaku rumahnya di RT003/RW 002  kebanjiran sejak Kamis (16/2/2023) sore. “Warga sejak tadi ngungsi di SD itu. Di sana juga ada dapur umum, jadi semua di sana,” katanya saat ditemui, Jumat. Dia mengatakan banjir kali merupakan paling parah sejak 2007.

Advertisement
Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif