Soloraya
Senin, 11 Oktober 2021 - 20:29 WIB

Tips Bikin Mentho Khas Boyolali yang Diekspor hingga Hong Kong

Cahyadi Kurniawan  /  Haryono Wahyudiyanto  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Warga mengemasi mentho yang akan dijual ke pusat oleh-oleh di Boyolali dan sekitarnya di Dukuh Karangasem, Desa Kiringan, Kecamatan Boyolali, Minggu (10/10/2021). (Solopos.com/Cahyadi Kurniawan)

Solopos.com, BOYOLALI—Beberapa desa di Boyolali dikenal sebagai sentra produsen mentho atau lentho. Selain Dukuh Ngancar, Desa Banyudono, Kecamatan Banyudono, mentho juga dibuat di Dukuh Karangasem, Desa Kiringan, Boyolali.

Membuat mentho yang enak dan tahan berhari-hari membutuhkan trik khusus.  Produsen mentho asal Dukuh Karangasem, Desa Kiringan, Warti menuturkan mentho digoreng dalam api yang besar dan minyak yang banyak. Jumlah besar ini membuat mentho tidak mudah brangas atau cepat gosong.

Advertisement

Agar lebih renyah, mentho digoreng dua kali. Gorengan pertama dari bahan mentah sampai setengah matang. Lalu, penggorengan kedua sampai matang kering. Untuk menggorengnya, ia dibantu suaminya, Suwondo.

Baca Juga: Peluang Petani Klaten Tanam Rojolele Srinuk dan Srinar Terbuka Lebar

“Bikin yang kering supaya tahan lama. Mentho ini bisa bertahan dua bulan. Bahkan pernah dikirim ke Hong Kong. Kalau ke luar kota banyak ke Bali, Jakarta, dan lainnya,” kata Warti, ditemani suaminya, Suwondo, sembari membungkusi mentho, Minggu (10/10/2021) pagi.

Advertisement

Menariknya, mentho bikinan Warti membutuhkan jenis kacang tanah tertentu agar cita rasanya nikmat. Jenis yang digunakan merupakan kacang impor dari Sudan.

Kacang ini ia beli di Pasar Legi, Solo. Perbedaannya dengan kacang tanah lokal yakni kacang lokal lebih cepat gosong. Selain itu, mentho yang dihasilkan lebih cepat melempem.

Baca Juga: RAPBD 2022 Wonogiri Turun Rp661,7 Miliar

Advertisement

“Kacangnya impor dari Sudan. Ada yang dari India tapi hasilnya agak keras. Tampilannya bagus putih. Tapi mbeling. Pas lagi ada masalah di kapal, saya milih gak bikin kalau enggak ada kacang dari Sudan,” imbuh Suwondo.

Warti berharap usaha mentho miliknya bisa mendapatkan akses perizinan seperti PIRT dari pemerintah. PIRT bisa memperluas produk untuk menembus pasar supermarket atau minimarket berjejaring.

“Sekarang kalau ada permintaan dari supermarket, kami enggak bisa kirim. Karena belum ada PIRT-nya dan lainnya,” ujar Warti.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif