SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri. (Dok. Solopos.com)

Ilustrasi TKW asal Sukoharjo yang bunuh diri dengan cara membakar diri di Malaysia. dokJIBI/SOLOPOS

SUKOHARJO — Keluarga Wiji, tenaga kerja wanita (TKW) indonesia asal Sukoharjo yang bunuh diri di Malaysia diduga dengan cara membakar diri, mempertanyakan gaji, asuransi maupun harta benda korban selama bekerja yang tidak jelas keberadaanya. Pihak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Kemenakertrans) maupun Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia juga tidak memberikan keterangan apapun kepada ahli waris.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Bahkan untuk menjemput jenazah itu pun keluarga harus merogoh kocek lebih dari Rp1 jutaan. Tidak ada perwakilan dari pihak mana pun yang mengantar jenazah itu. Keluarga dilayani langsung oleh petugas cargo Bandara Adi Sucipto, Jogja.

“Kami tidak tahu mau mengurus kepada siapa dan bagaimana?,” ucap kakak korban, Ngadi Daryo Atmojo, kepada wartawan di Balai Desa Gedongan, Sukoharjo, Kamis (9/5/2013).

Sementara itu, Sekretaris Desa Gedongan, Suranto, mengatakan pemerintah desa akan membantu agar keluarga almarhumah mendapatkan hak-haknya. Ia juga berharap Dinas Sosial dan Tenaga Kerja (Dinsosnakertrans) Sukoharjo ikut membantu keluarga korban untuk memperjuangkan nasibnya. Ia juga akan membantu keluarga Wiji untuk berkonsultasi ke dinas secepatnya.

“Kami akan membantu keluarga almarhumah untuk mendapatkan hak-haknya. Apalagi anak-anaknya masih membutuhkan biaya yang banyak,” jelasnya.

Wiji yang merupakan TKW asal Desa Gedongan, Kecamatan Baki, Kabupaten Sukoharjo ditemukan meninggal di Kuala Pilah, Negeri Sembilan, Malaysia. Wiji, 45, diduga bunuh diri dengan cara membakar diri di kamar mandi, Minggu (5/5/2013).

Berdasarkan informasi yang dihimpun Solopos.com, Kamis, jenazah Wiji tiba di rumah duka Gedongan RT 002 RW 004, Baki pada Selasa (7/5/2013) malam sekitar pukul 19.00 WIB. Wiji bekerja sebagai pembantu rumah tangga (PRT) di Malaysia sejak lima tahun lalu.

Ngadi mengatakan pihak keluarga menjemput jenazah dengan biaya swadaya di Bandara Adi Sucipto Jogja. Setibanya di rumah duka, jenazah tersebut disalatkan kemudian dimakamkan. Pihak keluarga tidak membuka peti jenazah karena sudah yakin bahwa jasad yang berada di peti itu adalah Wiji. Jenazah yang dikabarkan meninggal akibat bunuh diri di kamar mandi rumah majikan itu juga tidak sempat diautopsi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya