SOLOPOS.COM - Ilustrasi bunuh diri. (Whisnupaksa Kridangkara/JIBI/Solopos)
Solopos.com, SRAGEN – Fakta lain terungkap terkait kematian KN, 57, tenaga kerja wanita atau TKW di salah satu desa di Kecamatan Tanon, Sragen, yang bekerja di Arab Saudi.
Ternyata majikan tempat KN bekerja menunggak membayar gaji selama 11 bulan. Setelah KN meninggal dunia, majikannya pun langsung melunasi tunggakan gaji untuk 11 bulan tersebut.
“Pihak keluarga sudah dapat informasi terkait 11 bulan gaji yang dititipkan di KBRI Riyadh itu. Besarnya berapa kami belum dapat informasi,” terang DW, perangkat desa di kampung halaman KN di Kecamatan Tanon, kepada Solopos.com, Selasa (9/2/2021).
Baca juga: 15 Tahun Tak Pulang, TKW asal Sragen Dikabarkan Bunuh Diri di Arab Saudi
Baca juga: 15 Tahun Tak Pulang, TKW asal Sragen Dikabarkan Bunuh Diri di Arab Saudi
Sebelum meninggal dunia pada 29 Januari 2021, KN diketahui sempat menghubungi keluarga di kampung halaman. Dalam percakapan melalui telepon itu, ibu dua itu memang sempat mengeluhkan masalah gaji yang belum terbayarkan oleh majikan.
Belum lagi terkait perlakuan yang kurang mengenakkan yang ia terima dari majikan. Karena didera masalah dengan majikan, TKW asal Sragen itu pun merasa tertekan dan bermaksud pulang ke kampung halaman. Namun, ajal keburu menjemputnya dengan cara yang tidak disangka.
Baca juga: Walah, Peresmian Flyover Purwosari Solo Ditunda
Sebelumnya diberitakan, KN dikabarkan nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri di rumah majikannya di Riyadh, Arab Saudi, pada 29 Januari 2021 lalu. KN diketahui berangkat ke Arab Saudi pada 2006 silam. Sejak saat itu, ibu dua orang anak itu tak pernah pulang ke kampung halaman.
Kasi Informasi Pasar Kerja dan Penempatan Tenaga Kerja Dalam dan Luar Negeri, Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Sragen, Ernawan, membenarkan adanya TKW asal Kecamatan Tanon yang meninggal dunia dengan cara gantung diri di Arab Saudi.
“Sesuai dengan surat forensik dari kepolisian Arab Saudi seperti itu,” papar Ernawan.
Baca juga: Weladalah! Maling Bersenjata Celana Dalam Wanita Gerilya di Sukabumi
Ernawan belum bisa memastikan kapan jenazah KN dipulangkan ke kampung halaman. Ia masih menunggu informasi dari Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI).
“BP2MI masih berkoordinasi dengan KBRI di Arab Saudi. Bila sudah ada jadwal pemulangan jenazah, kami akan dikabari [oleh BP2MI],” jelas Ernawan.