SOLOPOS.COM - Upacara pembukaan program TMMD Sengkuyung tahap II 2023 di Desa Krandegan, Bulukerto, Wonogiri, Rabu (12/7/2023). (Istimewa)

Solopos.com, WONOGIRI — Program TNI Manunggal Membangun Desa atau TMMD Sengkuyung tahap II 2023 diselenggarakan di Desa Krandegan, Bulukerto, Wonogiri. Program itu melanjutkan TMMD Sengkuyung Tahap I 2023 di Desa Golo, Puhpelem, Wonogiri pada April 2023 lalu. 

Upacara pembukaan TMMD Sengkuyung tahap II 2023 digelar di Lapangan Desa Krandegan dihadiri forum komunikasi pimpinan pimpinan daerah (forkopimda) Wonogiri antara lain Wakapolres Wonogiri Kompol Andi Mohammad Akbar Mekuo dan Bupati Wonogiri Joko Sutopo yang diwakili Sekda Haryono serta warga desa, Rabu (12/7/2023). 

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan Desa (PMD) Wonogiri, Antonius Purnama Adi, mengatakan program TMMD sengkuyung tahap II 2023 ini membangun rabat jalan, talut, dan drainase yang menghubungkan Desa Krandengan, Kecamatan Bulukerto, dengan Desa Golo, Puhpelem.

Program itu kelanjutan dari program serupa di Desa Golo. Menurut dia, TMMD di Desa Krandegan membangun jalan sepanjang 465 meter dan lebar 3,3 meter. Sementara TMMD di Desa Golo membangun jalan sepanjang 1.235 meter dan lebar 4 meter.

Dengan adanya dua program itu, akses jalan di antara kedua desa tersebut bakal mudah. Sebelumnya, jalan penghubung dua desa itu hanya berupa jalan setapak dan cukup berbahaya untuk dilewati karena sisi kanan-kiri berupa jurang.

“Jarak TMMD Sengkuyung tahap I dan II 2023 ini memang cukup dekat karena pada tahun ini, ada tiga program TMMD. Dua program merupakan TMMD Sengkuyung dan satu program TMMD reguler yang akan dilaksanakan di Rejosari, Jatisrono, September 2023 mendatang,” kata Anton saat ditemui Solopos.com di Kantor PMD Wonogiri, Rabu.

Dandim 0728/Wonogiri Letkof Inf Deny Otaviano, dalam keterangan tertulisnya, mengatakan program TMMD Sengkuyung tahap II 2023 ini menggunakan anggaran senilai Rp773,1 juta untuk pekerjaan fisik.

Anggaran itu yang bersumber dari APBD Wonogiri senilai Rp455 juta, APBD Jawa Tengah senilai Rp175 juta, dan swadaya masyarakat senilai Rp143 juta. Program itu akan berjalan selama sebulan hingga Agustus 2023.

Menurut Deny, program TMMD ini bisa mempercepat hubungan antarwilayah, mempermudah akses ke lahan pertanian, mempermudah pemenuhan kebutuhan pokok masyarakat. Dengan demikian akan berdampak pada peningkatan ekonomi dan sosial di wilayah tersebut.

“Selain pekerjaan fisik, dalam program TMMD ini juga ada pekerjaan nonfisik meliputi penyuluhan kepada masyarakat terkait stunting, wawasan kebangsaan, lalu lintas, dan desa tanggap bencana,” ujar dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya