Soloraya
Sabtu, 24 November 2012 - 11:37 WIB

Tokoh Agama Solo Sepakat Jaga Solo Damai

Redaksi Solopos.com  /  Ahmad Mufid Aryono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

SOLO — Tokoh agama dan masyarakat di Kota Solo sepakat menjaga solo damai. Tragedi 1998 Diharapkan tak terulang kembali terjadi di Kota Bengawan.

Kesepakatan itu terungkap dalam dialog publik dan temu tokoh Menyemai Damai di Kota Solo yang digelar di Pendopo Rumah Dinas Wakil Walikota (Wawali) Solo, Sabtu (23/11/2012). Hadir sebagai pembicara Kapolresta Solo, Ketua DPRD YF Sukasno, Kepala Kesbangpol Linmas Suharso, Ketua Komisi Ukhuwah Majelis Ulama Indonesia (MUI) A Dahlan HT, Penasehat BAGS Pendeta Bambang Mulyatno.

Advertisement

Kepala Kesbangpol Linmas Suharso mengatakan sumber umum segala konflik atau gesekan yang terjadi di masyarakat karena kurang lancarnya komunikasi. Kata kunci sukses pembangunan kota adalah perdamaian. Perdamaian, lanjutnya, merupakan langkah awal dalam membangun wilayah.

“Tidak ingin tragedi 1998 terjadi di Solo. Kami sepakat menjaga solo damai,” tegasnya.

Dia menyebutkan ada enam point penting dalam menjaga kedamaian di antaranya kerukunan, komunikasi, menjaga sopan santun, saling menghargai dan menghormati serta tidak merusak harta saudara.

Advertisement

Kapolresta Kombes Pol Asjima’in mengatakan akan menjaga keamanan di Solo. Dia mengatakan tidak akan pernah putus memberantas penyakit masyarakat (Pekat) penyebab utama gangguan keamanan dan ketertiban masyarakat (Kantibmas).

Ketua Komisi Ukhuwah MUI Solo A Dahlan HT menilai sejauh ini masalah yang terjadi bukan karena konflik agama melainkan konflik kepentingan. Apalagi predikat solo sebagai sumbu pendek adalah istilah orang luar. Diakuinya setiap kejadian luar biasa dimulai dari Solo, biasanya meluas menjadi regional, bahkan nasional.

Senada disampaikan Pendeta Bambang Mulyatno. Dia menilai kedamaian akan terwujud apabila setiap umat beragama menyadari negara Indonesia bukan negara agama tapi negara Pancasila. Jika ada masalah diselesaikan secara damai bukan kekerasan.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif