SOLOPOS.COM - Letkol Inf Chrisbianto Arimurti, Komandan Kodim 0735/Solo (Irsyam Faiz/JIBI/Solopos)

Tokoh Soloraya kali ini Dandim 0735/Solo, Letkol Inf Chrisbianto.

Solopos.com, SOLO — Letkol Inf Chrisbianto Arimurti, Komandan Kodim 0735/Solo baru menjabat satu setengah bulan dikenal murah senyum.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Kepada rombongan Solopos, Selasa (26/5/2015) di Makodim Solo, Chrisbianto bercerita tentang pengalamannya selama menjadi anggota TNI. Dari kali pertama masuk Akademi Militer (Akmil) pada 1993 hingga pengalamannya menjadi Pasukan Pengamanan Presiden (Paspampres). Lulusan Akmil tahun 1996 itu berkisah tentang suka dukanya menjadi pengawal orang nomor satu di Indonesia.

“Saya jadi masuk Paspampres sejak 2007, waktu itu saya masuk di grup 3. Itu tugasnya mengatur tamu-tamu negara. Jadi saya koordinasinya dengan kemenlu [kementerian luar negeri]. Jadi pengamanannya seperti apa, tempat mana yang mau dikunjungi kami yang mengatur,” jelas dia.

Selain di Grup 3, dia juga pernah menjadi anggota paspampres di grup 1 untuk pengamanan Presiden dan keluarganya dan grup dua untuk pengamanan Wakil Presiden dan keluarganya.

Pria asal Malang, Jawa Timur, yang hobi bersepeda ini juga berkisah tentang pengalamannya selama bertugas di beberapa wilayah konflik seperti Papua dan Aceh. “Saya dulu pernah menang lomba menembak di Semarang. Setelah itu saya malah ditempatkan di Papua,” kata dia.

Bagi dia, sebagai anggota TNI harus siap bertugas di mana saja, termasuk di daerah konflik seperti di Aceh. Menurut dia, salah satu syarat agar berhasil bertugas di wilayah konflik adalah dengan merangkul warga sekitar.

Termasuk ketika menghadapi anggota Gerakan Aceh Merdeka (GAM). “Jadi saya dekati tokoh-tokohnya. Saya melakukan pendekatan dengan bahasa. Bahasa aceh, papua saya lancar,” kata dia.

Selain lancar bahasa dari berbagai daerah, siapa sangka, Chrisbianto juga mahir berbahasa Mandarin. Bahkan, dia tak segan mempraktekan melakukan perkenalan dengan bahasa Mandarin di depan Solopos.com.

“Saya belajar bahasa mandarin ini enam bulan, saya kursus itu. Jadi ceritanya saya sering berkumpul sama pengusaha-pengusaha dari Tiongkok di Jakarta. Nah waktu itu saya langsung belajar,” ujarnya.

Karena kemahirannya berbahasa mandarin dia cukup akrab dengan tamu-tamu negara dari Tiongkok.

Pria yang pernah menjadi panitia pernikahan putra bungsu Presiden SBY, Edhie Baskoro Yudhoyono, ini juga dipercaya menjadi panitia di pernikahan putra sulung Presiden Joko Widodo (Jokowi) 11 Juni mendatang.

“Ya karena saya Dandim di sini [Solo], otomatis saya ikut mengurusi prosesi pernikahan putranya Pak Presiden. Terutama dalam hal pengamanannya,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya