Soloraya
Sabtu, 9 September 2017 - 06:35 WIB

TOL SOLO-KERTOSONO : 781 Bidang Lahan Tambahan Sragen Belum Dibebaskan

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Dua unit mobil pemudik melintasi jalur mudik jalan tol yang masih lengang di wilayah Paldaplang, Sambungmacan, Sragen, Selasa (20/6/2017). (Tri Rahayu/JIBI/Solopos)

Sebanyak 781 bidang lahan tambahabmn untuk proyek tol Soker di wilayah Sragen belum dibebaskan. 

Solopos.com, SRAGEN — Panitia Pengadaan Tanah (P2T) Kabupaten Sragen terus mengebut negosiasi pembebasan lahan tambahan untuk proyek jalan tol Solo-Kertosono (Soker).

Advertisement

Hal itu dilakukan karena 2018 mendatang tol Soker ditargetkan sudah bisa beroperasi. Hingga Jumat (8/9/2017), baru lima persen dari sekitar 781 bidang tanah tanah tambahan yang sudah mendapat ganti rugi. Sisanya sedang tahap penaksiran dan negosiasi harga dengan pemilik lahan.

“Kami terus keliling ke desa-desa untuk bertemu dengan para pemilik lahan. Kami targetkan akhir tahun ini tuntas,” tutur Sekretaris P2T Sragen, Wahyu Dwi Hari Prasetyo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Advertisement

“Kami terus keliling ke desa-desa untuk bertemu dengan para pemilik lahan. Kami targetkan akhir tahun ini tuntas,” tutur Sekretaris P2T Sragen, Wahyu Dwi Hari Prasetyo, saat dihubungi Solopos.com, Jumat.

Wahyu menjelaskan lahan tambahan untuk proyek tol Soker di Bumi Sukowati sekitar 781 bidang. Tapi angka tersebut masih bisa berubah sewaktu-waktu. Pada praktiknya setelah data dicek, beberapa lahan bisa dihindari sehingga tak harus dibebaskan.

“Untuk sementara ini lahan yang kami targetkan dibebaskan 781 bidang. Tapi jumlahnya berubah-ubah. Ada beberapa bidang yang hanya terkena satu meter atau dua meter sehingga akhirnya dari pertimbangan teknis, tidak harus dibebaskan,” imbuh dia.

Advertisement

Di desa itu ada 44 bidang tanah seluas 22.113 meter persegi yang mesti dibebaskan. Setelah Bumiaji ada Desa Gringging, Sambungmacan, dengan 57 bidang tanah seluas 21.879 meter persegi. Sedangkan luas lahan paling sedikit di Pandak, Sidoharjo.

Di desa itu hanya tiga bidang tanah seluas 523 meter persegi yang akan dibebaskan. “Yang sudah dibayarkan baru sebagian kecil. Kemarin [Kamis, 7/9/2017] kami musyawarah harga dengan pemilik lahan di Jati dan Karangmalang, Kecamatan Masaran,” terang dia.

Sedangkan desa yang belum musyawarah harga yaitu Pringanom dan Purwosuman. Saat ini P2T Sragen masih menunggu daftar harga hasil penaksiran tim independen. “Di luar yang sudah dibayar, masih menunggu pembayaran dan musyawarah.”

Advertisement

Terpisah, Camat Masaran, Cosmas Edwi Yunanto, saat ditemui Solopos.com, Kamis, berharap pembebasan lahan tambahan untuk tol Soker bisa segera rampung. Pemerintah desa dan kepala desa diminta aktif mendampingi P2T Sragen.

Menurut dia, lahan tambahan tol Soker di wilayahnya berada di Desa Krikilan, Masaran, Jati, dan Karangmalang. “Sejauh ini yang sudah pembayaran ganti rugi di Krikilan dan Masaran. Di Jati dan Karangmalang masih negosiasi harga,” kata dia.

Cosmas menjelaskan di Krikilan dan Masaran ada empat bidang tanah yang belum mendapat ganti rugi lantaran belum terjadi kesepakatan harga. Tapi dia optimistis dalam waktu dekat empat bidang tanah itu bakal dilepas bila sudah ada kesesuaian harga.

Advertisement

“Tidak ada penolakan terhadap upaya pembebasan lahan. Hanya harga yang belum cocok. Berapa bidang tanah yang di wilayah Masaran saya tidak hafal. Mudah-mudahan bisa segera tuntas tanpa ada yang merasa dirugikan,” imbuh dia.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif