SOLOPOS.COM - Pengendara sepeda motor melintas di jalan tol Solo-Kertosono (Soker) yang telah disebari batu oleh warga di Desa Sindon, Ngemplak, Boyolali, Minggu (25/4/2016). (Muhammad Ismail/JIBI/Solopos/dok)

Tol Solo-Kertosono, pelaksana proyek melanjutkan pembangunan jalan yang terputus.

Solopos.com, BOYOLALI–Pelaksana pembangunan jalan tol Solo-Kertosono (Soker) mulai melanjutkan pembangunan jalan tol yang masih terputus akibat terkendala pembebasan lahan. Pembangunan jalan tol tersebut ditargetkan selesai sebelum lebaran tahun ini.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Satuan Kerja (Satker) Tol Soker, Aidil Fiqri, mengatakan kelanjutan pembangunan jalan tol Soker yang terputus akibat terhambat pembebasan lahan mulai dikerjakan kembali akhir April. Di sepanjang tol Soker wilayah Ngemplak, Boyolali sedikitnya ada lima jalan tol soker yang masih terputus. Dari lima jalan itu yang sudah dilanjutkan dibangun baru tiga titik.

“Dua jalan belum bisa kami kerjakan dalam waktu dekat karena proses pemberian kompensasi masih berjalan alot,” ujar Aidil saat dihubungi Solopos.com belum lama ini.

Aidil mengatakan ketiga jalan tol Soker yang kembali dilajutkan pembangunannya berada di Desa Sindon dan Dibal. Perinciannya di Desa Sindon dua satu lokasi dan Dibal dua lokasi. Pembangunan jalan dikerjakan dengan mengeruk tanah menggunakan alat berat. Tanah yang sudah dikeruk dengan kedalaman sekitar dua meter kemudian ditumpuk dengan tanah uruk.

“Pengerjaan pembangunan jalan tol itu dilakukan secara bersamaan. Kami menargetkan pembangunan jalan selesai sebelum lebaran,” kata dia.

Ia mengatakan melanjutkan kembali pembangunan jalan tol Soker yang masih terputus tersebut dilakukan untuk menjamin keselamatan pengguna jalan. Selain itu, jalan yang masih terputus pada saat arus mudik lebaran akan diberikan tanda khusus.

“Kami perlu kerja keras mempersiapkan tol soker sebagai  jalan alternatif lebaran. Sebelum jalan digunakan akan ada pengecekan langsung dari pusat,” kata dia.

Aidil mengatakan underpass jalan tol Soker yang ada di Dibal sejauh ini juga belum bisa disambungkan atau masih terputus. Hal itu terjadi karena pemilik lahan meminta kompensasi lebih besar dari yang ditawarkan perintah pusat.

“Jalan utama pintu masuk tol Soker untuk mudik tahun ini sudah kami dikerjakan untuk diperbaiki,” kata dia.

Sementara itu, Manajer Teknis Kerja Sama Operasional (KSO) Tol Soker, Daniel Resdianto, mengatakan rencana pembangunan jembatan Kali Pepe untuk menghubungkan jalan Sol Soker dengan jalan Solo-Semarang saat ini mengalami kendala pembebasan lahan. Pembangunan jalan tol di wilayah Banyudono ditargetkan selesai akhir tahun ini.

“Kami berharap masalah pembebasan lahan segera diselesaikan PPK [penjabat pembuat komitmen] agar pembangunan jalan tol Soker di Banyudono selesai tepat waktu,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya