SOLOPOS.COM - Sebuah truk tronton akhirnya bisa melewati jalan tol di kawasan Pandak, Desa Krikilan, Masaran, Sragen, yang sempat diblokade warga sekitar, Kamis (2/6/2016). (Moh. Khodiq Duhri/JIBI/Solopos)

Tol Solo-Kertosono, pihak pelaksana proyek tol melunak dan warga Krikilan membongkar blokade.

Solopos.com, SRAGEN–Warga Pandak, Desa Krikilan, Masaran, akhirnya membongkar blokade untuk menghentikan pekerjaan proyek jalan tol, Kamis (2/6/2016). Blokade berupa tumpukan belasan meja itu mulai terpasang sejak Senin (30/5/2016) sore.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

PT Solo Ngawi Jaya (SNJ) bakal mengusulkan pembangunan overpass di Dusun Pandak, Desa Krikilan, Masaran, Sragen, kepada Kementerian Pekerjaan Umum (Kemen PU). Kepastian itu didapat setelah PT SNJ bersama PT Waskita mengikuti audiensi bersama sekitar 400 warga Dusun Pandak di Balai Desa Krikilan pada Rabu (1/6/2016) malam.

Audiensi itu dihadiri oleh Pimpro Jalan Tol Solo-Mantingan Paket 1 Iwan Rosa dan Musyawarah Pimpinan Kecamatan (Muspincam) Masaran. Pertemuan itu menyepakati perlunya akses berupa overpass yang bisa menghubungkan warga Pandak khususnya RT 002, 003, 004 dan 005 dengan fasilitas umum seperti balai desa, makam dan SD.

”Hari ini [Kamis (2/6/2016), kami sudah menerjunkan tim bersama DPU [Dinas Pekerjaan Umum] Sragen untuk menyurvei lokasi. Apa yang diinginkan warga Krikilan itu masih satu tipikal dengan permintaan warga di daerah lain. Semua permintaan warga akan direkap bersama DPU. Aspirasi warga akan dimasukkan dalam surat dari bupati yang dikirimkan ke pemerintah pusat. Keputusan tetap di tangan pusat, namun apa yang diinginkan warga itu cukup signifikan karena menyangkut tata jaringan jalan,” terang Iwan Rosa kepada Solopos.com, Kamis.

Audiensi pada Rabu malam itu sempat berjalan alot. Warga tetap meminta dibuatkan fasilitas terowongan atau underpass. Namun, PT SNJ tetap menginginkan overpass. Pembangunan underpass dinilai akan membuat permukaan jalan tol menjadi bergelombang sehingga mengurangi kenyamanan pengguna jalan.

”Kalau dibuat overpass, kami meminta lebarnya sekitar tiga meter supaya bisa dilintasi kendaraan roda empat. Namun, dari PT SNJ mengatakan overpass itu hanya bisa digunakan oleh kendaraan roda dua dan pejalan kaki. Lebarnya sekitar 2,4 meter,” kata Ketua RT 004 Sutardi Agus HS saat ditemui Solopos.com di rumahnya.

Meski merasa kurang puas dengan hasil audiensi itu, warga menerima usulan dari PT SNJ yang menjanjikan pembangunan overpass. Oleh sebab itu, warga berani membongkar tumpukan belasan meja yang digunakan untuk memblokade jalan tol sejak Senin lalu.

”Janji mereka sudah kami pegang. Sekitar pukul 07.00 WIB, saya ajak warga sekitar untuk mengambil tumpukan meja itu. Kebetulan, meja-meja itu juga akan digunakan warga yang punya hajat,” seloroh Agus.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya