Soloraya
Selasa, 24 April 2012 - 17:35 WIB

TOL SOLO: Nasib Lahan Pertanian Di Tangan P2T

Redaksi Solopos.com  /  Arif Fajar Setiadi  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - CEK LAHAN- Kabid Produksi dan Usaha Tani Dispertan Solo, Lilik Puji Hastuti (dua dari kanan), Selasa (24/4/2012) bersama beberapa stafnya mengecek lahan pertanian yang akan dicaplok mega proyek jalan tol di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, Solo. (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

CEK LAHAN- Kabid Produksi dan Usaha Tani Dispertan Solo, Lilik Puji Hastuti (dua dari kanan), Selasa (24/4/2012) bersama beberapa stafnya mengecek lahan pertanian yang akan dicaplok mega proyek jalan tol di Ngipang, Kadipiro, Banjarsari, Solo. (JIBI/SOLOPOS/Kurniawan)

SOLO-Tim Dinas Pertanian (Dispertan) Kota Solo melakukan pengecekan lahan yang bakal digunakan untuk pembangunan jalan tol, Selasa (24/4/2012). Pengecekan dilakukan di lahan pertanian di RW 028 Ngipang, Kadipiro, Banjarsari.

Advertisement

Tim bertemu dan berdialog dengan para petani penggarap. Sedikitnya terdapat 10 petani penggarap di RW 028 Ngipang yang bakal kehilangan lahan garapan bila mulai dilakukan pembebasan lahan. Sejumlah petani penggarap mengaku legawa bila memang harus kehilangan lahan garapan untuk pembangunan tol.

Seperti diungkapkan oleh Tukiman, 63, petani penggarap asal rt 001/RW 028 Ngipang kepada tim. Selama bertahun-tahun dia menggarap lahan 3500 meter persegi dengan biaya sewa tahunan. Menurutnya, dia tidak berhak menentang atau menghambat proyek tol yang merupakan program pemerintah pusat.

Kabid Produksi dan Usaha Tani Dispertan, Lilik Puji Hastuti mengatakan hasil pengecekan lahan dan dialog dengan petani akan menjadi bahan paparan dalam rapat Panitia Pengadaan Tanah (P2T) yang diketuai Sekda, Budi Suharto pekan ini.

Advertisement

Namun bagaimana nasib lahan pertanian produktif di Ngipang dan Lemah Abang tergantung bagaimana hasil pembahasan tim. “Kami memang ingin lahan pertanian tetap, tapi tinggal bagaimana nanti pembahasan di kepanitiaan,” terang dia.

Sementara Lurah Kadipiro, Budi Utomo mengungkapkan saat ini warga yang lahannya akan terkena proyek berharap pembebasan lahan segera dilakukan. Tidak ada sikap penolakan dari warga terhadap proyek jalan tol yang direncanakan dengan lebar 60 meter itu.

“Saya harap warga bisa dapat ganti untung. Saat ini tidak ada yang mebolak, saya sudah dekati tokoh-tokoh warga,” aku dia.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif