Soloraya
Rabu, 17 Agustus 2011 - 21:04 WIB

Tolak BPJS, mahasiswa dukung gerakan kaum buruh

Redaksi Solopos.com  /  Anik Sulistyawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Panduan Informasi dan Inspirasi

Solo (Solopos.com)–Belasan mahasiswa yang tergabung dalam Badan Eksekutif Mahasiswa (BEM) Universitas Sebelas Maret (UNS) Solo menggelar aksi menolak pembentukan Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (BPJS) di Gladak Solo, Rabu (17/8/2011).

Aksi yang bertepatan dengan peringatan hari kemerdekaan ke-66 Republik Indonesia tersebut sebagai salah satu dukungan mereka atas perjuangan kaum buruh dalam menuntut hak-haknya. “Pembentukan PBJS ini jelas sekali menyimpang dan berlawanan dengan amanah UUD 1945,” tegas Presiden BEM UNS, Arif Satriantoro kepada wartawan di sela-sela aksi.

Advertisement

Dalam orasinya, mereka berkali-kali mengingatkan bahwa kemerdekaan bangsa ini masih setengah hati. Sebab dalam perjalanannya, banyak sekali kasus dan perselingkuhan kekuasaan yang menunjukkan betapa bangsa ini masih terjajah. “Tak hanya dijajah oleh neoliberal, namun juga dijajah oleh bangsa sendiri. Salah satunya ialah rencana pembentukan BPJS,” kata mereka.

Arif menegaskan, BPJS sebagai turunan UU No 40/ 2004 tentang Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) adalah berbau neoliberal. Sebab, RUU BPJS memosisikan negara sebagai kekuatan swasta yang menghisap rakyat Indonesia. Padahal, UUD 1945 mengamanahkan bahwa negara menjamin penuh kehidupan bangsanya. “Namun yang terjadi, negara ini justru memungut biaya kepada rakyatnya untuk sebuah kesehatan. Negara telah gagal dan lepas tangan atas nasib rakyatnya,” paparnya.

Terkait itulah, para mahasiswa menuntut agar cita-cita bangsa ini dikembalikan kepada semangat UUD 1945. Peringatan hari kemerdekaan setiap tahun, lanjut Arif, hanya kosong makna jika tak ada langkah nyata memperbaiki nasib bangsanya.

Advertisement

asa

Advertisement
Advertisement
Kata Kunci : BEM BPJS Buruh SJSN Solo Uns
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif