SOLOPOS.COM - DEMONTRASI-Suasana simulasi penanganan demontrasi yang digelar Polres Klaten di depan Kantor Bupati Klaten, Selasa (6/3/2012). JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri

DEMONTRASI-Suasana simulasi penanganan demontrasi yang digelar Polres Klaten di depan Kantor Bupati Klaten, Selasa (6/3/2012). JIBI/SOLOPOS/Moh Khodiq Duhri

Suara anjing herder bersahutan di depan Kantor Bupati Klaten, Selasa (6/3/2012). Anjing itu sengaja dibawa oleh sejumlah aparat polisi untuk membubarkan demonstrasi yang diikuti ratusan buruh guna menuntut kenaikan upah minimum kabupaten (UMK) Klaten kepada Bupati Sunarna. Anjing itu menggongong dan mengejar para demonstran.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

Sontak para demonstran berlarian menyelamatkan diri. Polisi juga segera memasang kawat berduri di halaman Kantor Bupati agar para demonstran tak bisa masuk. Namun, para demontrans itu kembali berulah. Mereka membakar ban dan melemparkan sesuatu ke arah ratusan polisi yang bersiaga di halaman Kantor Bupati Klaten.

Datangnya polisi tidak membuat demonstran mengurungkan niat memperjuangkan kesejahteraan mereka. Mereka justru memberikan perlawanan kepada ratusan personel pengendalian massa (Dalmas) dari Polres Klaten. Para demonstran berupaya mendobrak formasi yang dibangun oleh ratusan anggota Dalmas yang bersenjatakan senapan, tameng, dan tongkat besi.

Polisi mencoba membubarkan massa dengan memuntahkan meriam air ke kerumunan massa. Para pengunjuk rasa terpontang panting dibuatkan. Namun beberapa saat kemudian mereka kembali berkumpul dan berorasi menyuarakan keinginan mereka. Suasana makin memanas ketika polisi berkali-kali memuntahkan tembakan peringatan ke udara. Tembakan itu sempat membuat demontran ciut nyali.

Mereka mulai menjauh dari kerumunan polisi yang membentuk formasi siaga. Sejumlah anggota polisi dibantu anjing herder berupaya melakukan pengejaran kepada para demontrans. Sebagian demontrans dan anggota polisi mengalami luka-luka akibat bentrok.

Ratusan buruh yang menuntut kenaikan UMK di depan Kantor Bupati tersebut bukanlah unjuk rasa betulan. Itu hanya simulasi penanganan demonstrasi yang digelar Polres Klaten. Jalannya demonstrasi memang dibuat seperti unjuk rasa betulan. Polisi menggunakan persenjataan lengkap untuk mengamankan Kantor Bupati Klaten. Namun, para demonstran hanya berbekal pelepah pohon pisang, tepung, dan buah tomat sehingga tidak melukai polisi.

Kapolres Klaten, AKBP Kalingga Rendra Raharja mengatakan simulasi unjuk rasa itu digelar untuk menghindari aksi anarkis dalam penanganan demonstrasi. Menurutnya, penanganan terhadap pengunjuk rasa tidak boleh bertentangan dengan undang-undang dan melanggar hak asasi manusia (HAM).

“Jangan sampai terjadi jatuhnya korban. Ada prosedur yang boleh dilakukan dan tidak boleh dilakukan selama menghadapi pengunjuk rasa,” ujar Kapolres.

(Moh Khodiq Duhri/JIBI/SOLOPOS)

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya