Soloraya
Jumat, 6 Januari 2023 - 13:44 WIB

Top! Kelompok Ternak Barokah Farm Binaan Petani Muda di Klaten Banjir Investor

Taufiq Sidik Prakoso  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Sejumlah ternak yang dikembangkan kelompok ternak Barokah Farm Klaten hasil kerja sama dengan investor. (Istimewa/KPMK)

Solopos.com, KLATEN — Kelompok ternak Barokah Farm Klaten kebanjiran investor guna penggemukan kambing khusus Iduladha. Kelompok ternak di Desa Bono, Kecamatan Tulung itu dipercaya delapan investor dengan total jumlah ternak 100 kambing dengan nilai investasi Rp170 juta.

Kelompok ternak Barokah Farm Klaten itu dibentuk pada 2022. Kelompok tersebut merupakan binaan Komunitas Petani Muda Klaten (KPMK) dan lahir dari kegiatan Ngaji Tani, salah satu program unggulan KPMK.

Advertisement

Pendiri sekaligus Pembina KPMK, Yusuf Murdani, mengatakan program investasi penggemukan kambing khusus Iduladha itu sebelumnya dibuka kelompok ternak Barokah Farm dengan kuota 100 ekor. Tak disangka, para investor berdatangan hingga ada delapan investor yang mempercayakan dana mereka ikut program tersebut.

“Hasil panen [penjualan kambing] nantinya sistem bagi hasil 70 persen untuk pengelola dan 30 persen bagi investor. Sebenarnya peminat banyak. Sampai saat ini masih ada yang menghubungi dan berniat berinvestasi. Tetapi kami mengukur kemampuan, kami buka untuk 100 ekor,” kata Yusuf saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (6/1/2023).

Advertisement

“Hasil panen [penjualan kambing] nantinya sistem bagi hasil 70 persen untuk pengelola dan 30 persen bagi investor. Sebenarnya peminat banyak. Sampai saat ini masih ada yang menghubungi dan berniat berinvestasi. Tetapi kami mengukur kemampuan, kami buka untuk 100 ekor,” kata Yusuf saat berbincang dengan Solopos.com, Jumat (6/1/2023).

Yusuf menjelaskan kelompok ternak itu merupakan bagian dari pemberdayaan KPMK melalui divisi pengabdian. Pembentukan kelompok ternak itu dilatarbelakangi para petani tak memiliki kegiatan produktif alias menganggur setelah mereka selesai menggarap sawah maupun ladang.

“Sehingga untuk mengisi kegiatan dan menambah penghasilan melalui beternak. Kelompok ini berawal dari kegiatan Ngaji Tani. Setelah tiga bulan Ngaji Tani kemudian sepakat dari jemaah itu membentuk kelompok ternak dengan anggota warga Bono kemudian membuka investasi. Kelompok ternak ini sudah ada SK kepala desa dan masuk sistem di Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian,” kata Yusuf.

Advertisement

KPMK juga membantu memfasilitasi akses menjual ternak yang dikembangkan peternak. Salah satunya membuka relasi dengan pedagang besar yang siap menampung ternak hasil penggemukan kelompok.

Disinggung kiat kelompok tersebut bisa mendapatkan kepercayaan dari investor, Yusuf menuturkan pengelolaan dilakukan secara transparan. Komunitas membantu pengembangan aplikasi monitoring ternak bernama Sitampan.

Melalui aplikasi itu, investor setiap saat bisa mengecek ternak mereka mulai data nama peternak, jumlah ternak, perkembangan bobot ternak, hingga bagi hasil tanpa harus datang ke kandang.

Advertisement

“Investor juga bisa komunikasi langsung dengan peternak,” kata dia.

Kelompok ternak tersebut juga dibantu soal pengembangan pakan oleh komunitas. Mereka mengembangkan pakan ternak fermentasi di antaranya menggunakan bahan jagung, bekatul, dan bahan lainnya. Dengan pakan fermentasi itu, bobot ternak rata-rata mengalami kenaikan 7-10 kg per tiga bulan.

Yusuf menjelaskan pengembangan kelompok ternak serta model investasi ternak kambing itu bakal dilakukan ke desa lain. Beberapa desa tertarik mengembangkan kelompok ternak baru.

Advertisement

Potensi pengembangan kelompok ternak itu masih menjanjikan menyusul tingginya pasar penjualan kambing di wilayah Solo, Jogja, serta Klaten.

Ketua KPMK Klaten, Afif Amrizal Amri, mengatakan ada beberapa aplikasi yang dikembangkan KPMK. Seperti aplikasi Sirojo dimaksudkan memantau peredaran benih padi Rajalele Srinuk dan Srinar.

Sesuai kebijakan Pemkab, benih padi varietas hasil penelitian Batan dan Pemkab Klaten itu hanya untuk petani Klaten. Selain itu ada aplikasi Sitampan merupakan aplikasi pemantauan ternak.

Aplikasi itu dibuat untuk membantu investor peternakan memantau investasi atau ternak mereka secara real time. Ada empat elemen yang terlibat dalam pengembangan Sitampan, yakni KPMK, investor, peternak induk, dan peternak lokal.

Prosesnya, investor menyetorkan uang ke peternak induk dan peternak induk mengirimkan ternak ke peternak lokal. Para peternak lokal merupakan peternak yang didampingi KPMK melalui kegiatan Ngaji Tani yang digelar sekali dalam sepekan.

“Untuk investor itu bisa login di aplikasi Sitampan mengecek ternak mereka, yakni kambing. Dari sana akan muncul informasi ternaknya dipelihara siapa, kapan, tanggal dropping kambing, kapan kambing dijual, tahu selisih bobot, bagi hasilnya, dan lain-lain,” kata Afif.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif