SOLOPOS.COM - Fauziyyah Rahma Prastista. (Istimewa/Dok. Sumardjono)

Solopos.com, SRAGEN -- Fauziyyah Rahma Prastista, 19, merupakan satu dari sejumlah atlet renang beprestasi di Kabupaten Sragen. Fauziyyah kerap mengharumkan nama Sragen di kancah nasional bahkan internasional.

Ia meraih dua medali emas dan dua perak pada Pekan Olahraga Pelajar Nasional (POPNAS) XV 2019 di GBK Aquatic Stadium Senayan. Dua emas diraih dari kategori 50 meter dan 100 meter. Sementara dua perak diraih dari kategori 50 meter gaya kupu dan 4x100 meter estafet gaya bebas.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Baca Juga: Warga Jawa Timur Simpan 6 Kg Bahan Peledak, Terkait Bom Makassar?

Renang mampu menjadi lumbung emas Indonesia pada ajang ASEAN School Games (ASG) 2019 di Semarang. Pada saat itu, Fauziyyah turut mengharumkan nama Sragen dan Indonesia dengan membawa pulang 1 medali emas dan 1 medali perak.

Selain Fauziyyah, masih ada Ricky Yudha Utama. Perenang muda itu meraih dua medali perunggu di kejuaraan bergengsi 41st Southeast Asian Age Group Swiming Championship yang di Brunei Darussalam pada 2017 lalu. Saat itu, Ricky mewakili Indonesia dalam kejuaraan renang Asia Tenggara kategori umur 13 tahun dan meraih perunggu di nomor 50 meter gaya kupu-kupu dan 100 meter gaya kupu-kupu.

Ukuran Kolam

Bagi Fauziyyah dan Ricky, bukan perkara mudah untuk meraih prestasi di dunia renang. Pasalnya, keduanya biasa berlatih di kolam renang dengan ukuran yang tidak standar. Sragen memang memiliki sejumlah kolam renang seperti Kolam Renang Kartika maupun Kolam Renang Doeng Cuo.

Namun, ukuran dua kolam renang itu belum standar. Idealnya, kolam renang itu memiliki panjang 50 meter, lebar 25 meter dengan kedalaman 2,5 meter.

“Kolam renang Kartika biasa kami gunakan sebagai latihan walau panjangnya hanya 25 meter. Yang mendekati standar itu Doeng Cuo, tapi kolam renang itu tidak lulus verifikasi Pengprov PRSI Jateng. Saat diukur, panjang kolam renang itu tidak persis 50 meter. Kalau tidak salah ada selisih 2 cm, kalau tidak kurang yang lebih. Itu sebabnya, Doeng Cuo tidak bisa dijadikan sebagai venue kejuaraan renang,” ujar Sekretaris Persatuan Renang Seluruh Indonesia (PRSI) Sragen, Sumardjono, yang tak lain ayah dari Fauziyyah, kepada Solopos.com, Senin (29/3/2021).

Baca Juga: Terminator Canon Foam Kunci Pemadaman Api di Kilang Balongan

Untuk berlatih, para atlet renang Sragen kerap datang ke Solo. Selain berlatih di Kolam Renang Tirtomoyo Jebres dan Tirtomoyo Manahan, para atlet renang Sragen juga biasa berlatih di Bengawan Sport. Mereka jauh-jauh datang dari Sragen dengan jarak sekitar 35 km untuk berlatih renang di kolam yang standar. Atas dasar itu, PRSI Sragen menyambut baik rencana Pemdes Kaliwedi membangun kolam renang yang berstandar internasional pada 2022.

“Kita sudah lama, sangat berharap di Sragen ada kolam renang yang standar. Walau sudah berkali-kali berganti kepala dinas [Pariwisata, Pemuda dan Olahraga], belum ada yang bisa merealisasikan,” ujar Ketua PRSI Sragen, Wahyu Widayat.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya