SOLOPOS.COM - Ilustrasi koloni monyet (Istimewa/spectrumnews.org))

Solopos.com SUKOHARJO — Warga Desa Ngreco, Weru, Sukoharjo, menjadi sasaran serangan kawanan monyet selama 10 tahun lebih. Hal itu mengingat banyak kebun-kebun warga menjadi sasaran para koloni monyet untuk mencari makan.

Dari 10 dukuh di Desa Ngreco, Kecamatan Weru, Sukoharjo, lima di antaranya menjadi sasaran para monyet liar.  Dukuh-dukuh tersebut di antaranya Dukuh Candi, Gabeng, Gemawang, Jlumbang, Kaligondang, Klampok, Mitran, Ngrawan, Sidowayah, dan Tenggil.

Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah

Berdasarkan wawancara Solopos.com dengan Kepala Desa setempat, Saimin, dia mengatakan monyet-monyet tersebut tak hanya menjarah kebun tetapi juga telah memasuki rumah-rumah warga.

“Dusun Candi berhimpitan dengan Klampok, Sidowayah berhimpitan dengan Gabeng dan Blumbang. Paling banyak terkena dampak [hama monyet] itu Sidowayah karena dekat dengan Gunung Taruwongso [kemungkinan sarang monyet],” terang Saimin saat ditemui di Kantor Desa pada Senin (7/11/2022).

Dia mengatakan setiap hari monyet-monyet tersebut selalu berdatangan berkoloni bahkan hingga mencapai puluhan ekor. Ketika musim kemarau tiba koloni-koloni itu bahkan tak segan mengamuk di kebun-kebun milik warga.

Baca juga: Populasi Menurun Drastis, Kera Ekor Panjang Terancam Punah

Selain mencari makanan monyet-monyet itu tak jarang menyerang para warga perempuan. Sedangkan warga laki-laki lebih jarang menjadi sasaran amukan monyet, meski demikian dia masih tak mengetahui penyebabnya.

Akibat kejadian itu lahan perkebunan milik warga yang luasnya mencapai sepertiga Desa Ngreco kini tak ditanami umbi-umbian bahkan kacang-kacangan. Monyet-monyet itu kini menyasar pohon-pohon pepaya, mangga, nangka bahkan memakan hingga ke daun-daunnya.

“Dulu banyak yang menanam singkong, kacang [tanah] sekarang sudah tidak ada yang menanam. Karena tidak ada yang mau menanam, karena disik-disikan [berlomba kecepatan memanen] sama monyetnya,” terang Saimin.

Tak hanya buah hingga dedaunan pohon-pohon monyet-monyet itu juga menyasar sisa nasi yang dijemur warga diatap rumah. Hama monyet itu menurutnya telah disampaikan ke berbagai dinas namun hingga kini belum ada solusi atas permasalahan itu.

Monyet-monyet itu sering berkeliaran di jalan-jalan beton dekat permukiman warga saat pagi dan sore hari. Beberapa warga juga tak kuasa menghentikan para monyet karena koloninya yang rapat.

Baca juga: Monyet Ekor Panjang Bantu Emak Cuci Pakaian Bikin Gemas Netizen

“Tidak ada yang berani menangkap, ngamuk pasti. Biasanya warga hanya mengusir dengan berbagai cara. Tapi sampai hari ini saya belum pernah menerima aduan warga yang meregang nyawa akibat diserang monyet, digigit juga belum pernah ada. Paling hanya berebut,” ungkap Saimin.

Sementara itu Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Derah (BPBD) Kabupaten Sukoharjo, Sri Maryanto mengatakan sebaran monyet berada di Sukoharjo bagian selatan. Di antaranya berada di Kecamatan Bulu.

“Sebaran monyet di wilayah selatan di Kecamatan Bulu tepatnya di wilayah perbukitan Desa Gentan dan Desa Kedungsongo. Bisa menyebar ke wilayah Kecamatan Tawangsari dan Kecamatan Weru,” terang Sri Maryanto.

Baca juga: Hampir Sebulan Berkeliaran dan Belum Tertangkap, Ke Manakah Perginya Monyet Hutan Balekambang Solo?

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya