SOLOPOS.COM - Warga melintasi area sekitar tower ambruk di Soronanggan RT 003/RW 005 Bulu, Sukoharjo, Senin (2/1/2023). (Solopos.com/Magdalena Naviriana Putri).

Solopos.com, SUKOHARJO — Telkomsel meminta maaf sebagai buntut ambruknya tower atau menara pemancar signal mereka di Desa Soronanggan, RT 003/RW 005, Kecamatan Bulu, Sukoharjo, Minggu (1/1/2023) sore.

Ambruknya tower yang disewanya dari pihak ketiga itu menimpa rumah warga dan akan menimbulkan dampak jaringan yang tidak stabil. Diketahui kejadian ambruknya tower tersebut terjadi usai hujan angin disertai es yang menimpa disejumlah kawasan Desa Bulu, Sabtu (31/12/2022) lalu.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

“Pertama set itu [tower] kami kan menyewa dari pihak ke tiga. Kami sampaikan mohon maaf kepada warga Bulu dan sekitarnya. Karena tower yang kami sewa ambruk, pasti jaringan di sekitar sana menurun,” kata Corporate Communications Telkomsel Regional Jawa Tengah & DIY, Wildan A Nugrahamelalui sambungan telepon kepada Solopos.com, Senin (2/1/2023).

Saat ditanya mengenai perbaikan, Wildan mengatakan mereka masih menunggu dan terus berkoordinasi dengan pihak ketiga.

“Kami juga sudah melakukan koordinasi dengan pihak pemilik tower karena sebetulnya kami juga bagian dari yang terdampak. Kami juga menunggu hasil koordinasi dengan pihak ketiga dan warga hasilnya seperti apa,” kata Wildan.

Dia mengatakan ada beberapa kemungkinan terkait hasil koordinasi itu di antaranya apakah akan dibangun server proksi di tempat yang sama atau akan digeser. Saat ini pihaknya masih menunggu hasil keputusan dari pihak ketiga terkait penyelesaian hal itu.

Selain mengganggu jaringan, ambruknya tower tersebut juga menimpa rumah milik warga setempat. Hal itu disampaikan Ketua RT setempat, Suroto. Beruntungnya tak ada korban jiwa dalam kejadian itu.

“Kemarin terjadi sekitar pukul 16.15 WIB salah satu rumah milik warga, Nuryadi tertimpa bagian belakang, dua kamar. Pada waktu itu pemilik rumah juga ada di rumah,” kata Suroto.

Sementara dia mengatakan dengan ambruknya tower itu, lokasi setempat menjadi susah signal padahal di hari biasa jaringan terpantau lancar.

Suroto mengatakan tower tersebut telah berdiri selama 11 tahun terakhir. Sebelumnya tower itu telah habis masa sewa lahan selama 10 tahun. Kemudian pada sekira satu tahun terakhir pemilik tower memperpanjang sewa lahan selama 15 tahun.

Sehingga saat ini sewa lahan masih memiliki sisa kontrak selama 14 tahun mendatang. Usai kejadian itu, beberapa warga menyatakan bahwa mereka enggan menerima jika akan ada pembangunan tower baru.

Sementara itu, terkait kompensasi, dia menyebut hal itu sudah dikoordinasikan pemilik tower dengan warga terdampak.

Sementara itu di desanya, selain tower ambruk ada pula 12 rumah warga yang terdampak. Sementara di rumahnya hanya terkena luapan air hujan.

Pada Senin pagi, listriknya sudah menyala sekitar pukul 05.00 WIB kemudian sempat mati pada pukul 08.00 WIB untuk perbaikan dan sudah kembali menyala pada siang hari.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya