SOLOPOS.COM - Petugas memperbaiki sambungan internet di tower SMPN 1 Juwiring yang tersambar petir, Senin (13/6/2022) siang. (Istimewa)

Solopos.com, KLATENTower internet SMPN 1 Juwiring, Klaten tersambar petir, Senin (13/6/2022) siang. Tak ada korban jiwa akibat kejadian tersebut.

Camat Juwiring, Herlambang Jaka Santosa, menjelaskan dari informasi yang dia terima, peristiwa itu terjadi sekitar pukul 12.30 WIB. Peristiwa itu membuat aliran listrik dan internet di SMPN 1 Juwiring terputus.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Dampaknya sementara listrik dan internet mati. Saat ini masih dalam pembenahan. Tidak ada korban terluka akibat kejadian itu,” kata Herlambang saat dihubungi Solopos.com, Senin.

Salah satu petugas perpustakaan SMPN 1 Juwiring, Nurendra, menjelaskan saat kejadian siswa sudah pulang. Hanya ada guru yang saat peristiwa itu terjadi sedang mengerjakan nilai rapor siswa di laboratorium.

“Siswa sudah pulang sekitar pukul 10.30 WIB. Sementara guru dan timnya sedang mengerjakan nilai rapor siswa di laboratorium,” ungkap dia.

Baca Juga: ANGIN KENCANG KLATEN : Perempuan Pengendara Motor Terluka Kena Pohon Tumbang di Jalan Solo-Jogja

Nurendra menjelaskan tak ada yang terluka akibat peristiwa itu. Sesaat setelah kejadian sambungan internet terputus. Listrik laboratorium padam.

Hingga Senin sore petugas dari PLN serta penyedia pelayanan internet masih melakukan perbaikan. Belum diketahui ada atau tidak kerusakan pada perangkat komputer di laboratorium setelah kejadian tersebut.

Sebelumnya, Sekretaris BPBD Klaten, Nur Tjahjono Suharto, menjelaskan potensi hujan deras disertai angin kencang dan petir masih memungkinkan terjadi. BPBD mengimbau warga tetap waspada terhadap potensi tersebut.

Baca Juga: BENCANA KLATEN : Hujan Disertai Angin Tumbangkan 12 Pohon di 5 Kecamatan

“Potensinya masih dimungkinkan terjadi karena memang musim kemarau mundur sesuai prediksi dari BMKG. Imbauan kami masyarakat tetap berhati-hati. Ketika hujan deras dan ada angin kencang, tidak berteduh di bawah pohon yang bisa tumbang. Tetapi, mencari bangunan yang kokoh untuk berteduh atau berlindung. Warga yang tinggal di sekitar sungai untuk membuang sampah dengan bijaksana, tidak membuang sampah ke sungai,” kata Nur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya