SOLOPOS.COM - Pemain gamelan dan sinden menghibur pemilih di TPS 46, Banjarsari, Solo, Rabu (14/2/2024). (Solopos.com/Dhima Wahyu Sejati)

Solopos.com, SOLO—Konsep unik dengan konsep Jawa ditampilkan Tempat Pemungutan Suara (TPS) 46 yang bertempat di Pendopo Ki Purbo Asmoro RT03/RW 16, Gebang, Banjarsari, Solo, Rabu (14/2/2024).

TPS dihias dengan dekorasi dengan nuansa Jawa seperti kendi, kentongan, jerami kering, sangkar burung, dan kentongan. Juga terdapat panggung tempat menampilkan pertunjukan tari. Sedangkan di depan panggung, dipamerkan kereta kuda ala Keraton yang merupakan koleksi dari dalang Ki Purbo Asmoro.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Pemilih akan disambut oleh tim among tamu yang berpakaian surjan dan kostum yang mirip dengan batik carnival. Tidak hanya itu, penyangga tidak tanggung-tanggung turut menampilkan pagelaran gamelan lengkap dengan sinden.

Dua sinden itu melantunkan tembang-tembang Jawa dan diiringi dengan gending untuk menghibur para pemilih yang sedang menunggu giliran.

Ini merupakan kali pertama TPS yang berada di Kampung Djawani itu mengusung konsep etnik dan digarap dengan meriah. Persiapan disengkuyung bersama para warga, karang taruna, pengurus RW, dan lainnya.

Ketua RW 16, Tri Sumardi mengatakan pemungutan suara yang berlangsung dari pukul 07.00 WIB sampai 13.00 WIB itu sengaja dikonsep meriah untuk menarik antusias pemilih. Dia mengatakan terdapat 275 Daftar Pemilih Tetap (DPT) di TPS 46.

“TPS 46 memang kita konsep [menyesuaikan] dengan Kampung Djawani, yang merupakan kampung dimana kita mencoba untuk nguri-nguri budaya Jawa,” kata dia ketika ditemui wartawan, Rabu.

Dia mengatakan semua yang bertugas menyambut tamu, penabuh gamelan, sampai sinden berasal dari kampung setempat. “Kita mengoptimalkan seluruh potensi yang ada di RW 16 khususnya yang ada di Kampung Djawani,” kata dia.

Tidak butuh waktu lama sampai konsep itu terlaksana. Terlebih Kampung Djawani sudah diluncurkan sejak Juni 2023 lalu. Tri menjelaskan hanya perlu waktu dua pekan untuk persiapan.

“Ini merupakan konsep pertama, dan mungkin hanya ini di seluruh Indonesia karena tidak ada yang menampilkan secara live,” kata dia.

Pembina Kampung Djawani, Ki Purbo Asmoro mengatakan sengaja menghadirkan konsep unik dengan nuansa adat Jawa untuk menjaga budaya Jawa itu sendiri. “Yang penting kita sebagai orang Jawa dan orang Indonesia, kita tidak boleh tercerabut dari akar budaya sendiri, yang mana itu sudah digabungkan,” kata dia.

Dia mengatakan sejak setahun lalu dirinya mengkonsep Kampung Djawani dengan menampilkan segala bentuk kebudayaan Jawa seperti wayang, kerawitan, tari, sampai pambiworo.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya