Indah Septiyaning Wardani / Kaled Hasby Ashshidiqy | SOLOPOS.com
Solopos.com, KARANGANYAR — Tragedi ambrolnya gondola komedi putar atau bianglala di Pasar Malam Cembengan Reborn Desa Malangjiwan, Kecamatan Colomadu, Kabupaten Karanganyar berbuntut panjang. Selain menetapkan tersangka atas insiden tersebut, polisi akan menutup seluruh wahana di Kabupaten Karanganyar yang berisiko kecelakaan.
Kapolres Karanganyar, AKBP Jerrold Hendra Yosef Kumontoy, menginstruksikan seluruh jajaran polsek untuk mengecek kegiatan pasar rakyat yang menyuguhkan wanaha permainan di wilayah masing-masing. Apabila ditemukan wahana yang membahayakan pengunjung, maka diminta untuk ditutup.
“Wahana yang terlalu berisiko saya minta untuk dihentikan semuanya. Sebelum dihentikan, Kapolsek koordinasi dengan pelaksana kegiatan untuk cek kondisi permainannya,” kata Kapolres dijumpai di Mapolres Karanganyar pada Rabu (22/11/2023).
Kapolres tidak mau insiden jatuhnya permainan bianglala terjadi lagi di wilayah Karanganyar. Apalagi sampai memakan korban. Ia menduga ada unsur kelalaian dalam insiden jatuhnya gondola bianglala di Colomadu pada Selasa (21/11/2023) malam yang mengakibatkan dua pengunjung terluka.
Dua korban ini merupakan warga Kabupaten Magetan, Jawa Timur. Kapolres menceritakan kronologi kejadian itu terjadi sekitar pukul 19.00 WIB. Dua pengunjung asal Magetan ini awalnya membayar sewa kemudian masuk ke dalam gerbong bianglala.
Di putaran pertama permainan, bianglala berjalan aman. Kemudian putaran kedua juga aman. Masalah baru terjadi saat putaran ketiga tiba-tiba gerbong tanpa penumpang ambrol hingga mengenai gerbong yang ditumpangi korban. Gerbong ini terjatuh sampai ke bawah mengenai mobil yang terparkir di sana.
“Dari 15 gerbong, enam gerbong jatuh semua. Dan pada saat jatuh korban langsung terkapar kondisi cedera kepala. Di sana ada masyarakat yang juga relawan dan mendatangkan ambulans kemudian dibawa di rumah sakit,” kata dia.
Dua korban masing-masing Afrischa Yusti Nabrita, 22 dan Novrizal Fahru Gumilang, 20. Kedua warga Kecamatan Nguntoronadi, Kabupaten Magetan ini mengalami luka parah di bagian kepala. Untuk korban perempuan sudah sadar sejak Selasa malam. Sedangkan korban laki-laki sempat kritis dan mengalami kejang-kejang. Korban baru sadarkan diri pada Rabu siang tadi.
Atas insiden itu, Kapolres menutup kegiatan pasar malam tersebut hingga batas waktu yang belum ditentukan. Sesuai pengajuan izin kegiatan, Kapolres mengatakan pasar malam sedianya berlangsung dari mulai 10 November dan akan berakhir pada 10 Desember nanti.