Soloraya
Sabtu, 20 Februari 2021 - 23:15 WIB

Tragis, Ibu di Wonogiri Ditemukan Anak Tergantung Tanpa Nyawa di Dapur

Aris Munandar  /  Rahmat Wibisono  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Anggota Polsek Wuryantoro, Wonogiri mencatat hasil pemeriksaan terhadap korban bunuh diri di Dusun Jatisari RT 002/RW 007, Desa Pulutan Kulon, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, Jateng, Sabtu (20/2/2020). (Solopos.com- Istimewa) 

Solopos.com,WONOGIRI — Kisah tragis terjadi di Wonogiri tatkala seorang ibu ditemukan anaknya sendiri tergantung tanpa nyawa di dapur rumahnya. Perempuan itu diyakini polisi nekat mengakhiri hidupnya dengan cara gantung diri, Sabtu (20/2/2021).

Kejadian tragis itu menimpa, G, 47, warga Dusun Jatisari RT 002/RW 007, Desa Pulutan Kulon, Kecamatan Wuryantoro, Wonogiri, Jateng. Ia ditemukan tegantung tanpa nyawa di dapur rumahnya, sekitar pukul 09.00 WIB.

Advertisement

Ibu rumah tangga itu diduga nekat melakukan bunuh diri karena sakit komplikasi menahun dan tidak kunjung sembuh. Kapolres Wonogiri, AKBP Christian Tobing, melalui Kasubag Humas, AKP Suwondo, mengatakan kejadian bunuh diri itu kali pertama diketahui oleh anak korban, ADS, 12.

Baca Juga: Peluang Bisnis Kuliner Ayam, Bebek, Angsa

Pada pukul 09.15 WIB, ADS, bermaksud ke dapur untuk memasak. Namun, setelah sampai di dapur ia mendapati ibunya meninggal dengan cara gantung diri.

Advertisement

"Setelah tau ibunya gantung diri, anak itu berteriak meminta tolong kepada warga sekitar bahwa ibunya telah meninggal dunia," kata dia kepada wartawan, Sabtu malam.

Mayat Masih Tergantung

Pada pukul 09.45 WIB, Polsek Wuryantoro mendapat laporan dan bergegas menuju ke lokasi kejadian. Saat mendatangi TKP, korban masih dalam keadaan tergantung di kayu Maret bagian ruang dapur.

Baca Juga: Peluang Bisnis Tanaman Hias di Mal Terbuka

Advertisement

"Korban gantung diri menggunakan tali tambang atau senar warna biru. Ketinggian yang digunakan bunuh diri sekitar 2,5 meter. Adapun panjang tali simpul dengan leher korban sekitar 40 centimeter. Saat ditemukan, posisi korban menghadap ke selatan dan kaki korban menekuk ke tanah," ungkap dia.

Setelah diperiksa, kata dia, korban diturunkan dengan cara dilepas tali tambang atau senar itu dari tubuhnya. Korban lantas dibawa masuk ke dalam rumah untuk dilakukan pemeriksaan luar oleh tim medis dari Puskesmas Wuryantoro.

"Hasil pemeriksaan tim medis, tidak ditemukan adanya tanda-tanda penganiayaan. Pihak keluarga menerima kematian tersebut sebagai musibah dan tidak akan menuntut untuk dilakukan visum atau autopsi. Korban kemudian dikebumikan oleh keluarga seperti pada umumnya," kata Suwondo.

KLIK dan LIKE untuk lebih banyak berita Solopos

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif