Soloraya
Rabu, 2 September 2020 - 21:37 WIB

Trans Jateng Beroperasi, Pemdes Krikilan Sragen Siap Bikin Museum Sangiran Ramai

Muh Khodiq Duhri  /  Ginanjar Saputra  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Bus Trans Jateng menunggu datangnya penumpang di Terminal Sumberlawang, Selasa (1/9/2020). (Espos/Moh. Khodiq Duhri)

Solopos.com, SRAGEN — Beroperasinya BRT Trans Jateng di Kabupaten Sragen, Jawa Tengah memicu Pemerintah Desa Krikilan, Kecamatan Kalijambe lebih siap meramaikan Museum Purbakala Sangiran Klaster Krikilian.

Ada tiga alternatif yang sudah disapkan Pemdes Krikilan untuk mengajak wisatawan dari Terminal Pariwisata menuju Museum Purbakala Sangiran yang hanya berjarak sekitar 600 meter.

Advertisement

Kepala Desa Krikilan, Widodo, mengatakan dalam waktu dekat dia akan mengumpulkan pengurus kelompok sadar wisata (pokdarwis), pengelola Museum Purbakala Sangiran, tokoh masyarakat dan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes).

Hari Ini Dalam Sejarah: 2 September 1666, Kebakaran Besar London Terjadi

Advertisement

Hari Ini Dalam Sejarah: 2 September 1666, Kebakaran Besar London Terjadi

Pertemuan digelar untuk menyikapi sudah beroperasinya BRT Trans Jateng Koridor Terminal Tirtonadi-Terminal Pariwisata Sangiran-Terminal Sumberlawang.

"Sekarang museum masih tutup. Itu kami manfaatkan untuk mematangkan rencana. Sementara kami fokus bagaimana caranya membawa wisatawan dari terminal menuju museum induk dulu," ujar Widodo kepada Solopos.com, Rabu (2/9/2020).

Advertisement

"Setidaknya ada tiga alternatif. Pertama dengan ojek, ini mungkin jadi solusi jangka dekat. Kedua memakai shuttle seperti Isuzu Elf yang memuat banyak penumpang. Ketiga jalan kaki sejauh sekitar 500-600 meter," lanjutnya.

Tolak Pihak Ketiga

Widodo menjelaskan sebetulnya sudah ada beberapa pihak ketiga atau perusahaan otobus (PO) yang berminat menjadi feeder atau pengumpan dari Terminal Pariwisata Sangiran menuju lima klaster Museum Purbakala Sangiran.

Kendati begitu, Widodo menolak menjalin kerja sama dengan pihak ketiga. Dia lebih memilih memberdayakan masyarakat sekitar demi menambah penghasilan mereka.

Advertisement

"Kalau dikerjasamakan dengan pihak ketiga sudah pasti cepat terealisasi. Tapi, warga kami nanti dapat apa?" paparnya.

Dalam hal ini, Widodo justru berharap wisatawan bisa berjalan kaki dari Terminal Pariwisata menuju Museum Purbakala Sangiran Sragen. Bila alternatif itu disepakati warga, dia berencana membuat jalur khusus pejalan kaki bagi wisatawan.

Parah! Kasus Covid-19 di Klaten Pecah Rekor Lagi, Tambah 66 Sehari

Advertisement

Jalur itu akan dilengkapi dengan kios kuliner dan kios cinderamata. Dengan begitu, perekonomian dari warga sekitar diharapkan bisa terangkat bila wisatawan berjalan kaki dari terminal menuju Museum Purbakala Sangiran.

"Kami sudah mendata jumlah kuliner khas yang dimiliki desa kami. Semua potensi desa juga sudah kami data, termasuk potensi seni dan budayanya. Rencananya, kami akan mengemas menjadi paket wisata sendiri," ucap Widodo.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif