Soloraya
Minggu, 16 Oktober 2022 - 15:47 WIB

Transaksi Solo Great Sale 2022 Capai Rp1,8 Triliun, Terbanyak Sektor Otomotif

Wahyu Prakoso  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua Panitia SGS 2022, M Farid Sunarto, di Benteng Vastenburg, Solo, Minggu (16/10/2022). (Solopos/Wahyu Prakoso)

Solopos.com, SOLO — Penyelenggara Solo Great Sale (SGS) 2022 mencatat jumlah transaksi mencapai sekitar Rp1,8 triliun hingga Minggu (16/10/2022). Sektor otomotif dan keuangan menjadi penyumbang terbanyak transaksi pada event tahunan tersebut.

Di sisi lain, edukasi dan peningkatan penggunaan aplikasi Solo Great Sale Go (SGS Go) menjadi fokus pada sisa periode SGS 2022. Ketua Panitia SGS 2022, M Farid Sunarto, menjelaskan penyelenggara SGS berorientasi dua target.

Advertisement

Masing-masing omzet SGS 2022 Rp2 triliun dan target 23.000 pelaku usaha yang terlibat sebagai pengisi tenant SGS 2022. Keduanya dalam kondisi aman sejauh ini.

“Transaksi Solo Great Sale 2022 luar biasa. Dari target Rp2 triliun sampai per hari ini telah mencapai Rp1,8 triliun. Kami optimis kurang Rp200-an miliar itu ya per akhir tahun malah bisa lebih,” katanya ditemui di sela-sela kegiatan Family Fun Walk 2022 di Benteng Vastenburg, Solo, Minggu (16/10/2022).

Menurut Farid, sektor otomotif serta keuangan berkontribusi paling banyak terhadap transaksi SGS 2022 sejauh ini. Selanjutnya diikuti sektor manufaktur dan perusahaan dengan produk ekspor.

Advertisement

Baca Juga: Baru 22.867 Merchant yang Tergabung Solo Great Sale 2022

Sementara target tenant, menurut Farid, masih kurang sedikit untuk mencapai target 23.000, yakni kurang sekitar 500 tenant. Penyelenggara akan menyasar mal, restoran, dan UMKM supaya mengunduh aplikasi SGS Go.

“Sekarang kami lebih fokus proses memperbaiki aplikasi Solo Great Sale 2022 dan proses edukasi masyarakat supaya SGS Go menjadi marketplace. Kami fokus pada user supaya lebih banyak yang mengunduh,” paparnya.

Advertisement

Selain itu, lanjut dia, penyelenggara fokus kepada UMKM dan pasar tradisional supaya memberikan kontribusi pada SGS 2022. Pasar tradisional dinilai masih stagnan atau belum mengalami lonjakan signifikan.

Baca Juga: 46 Tenant Ramaikan Semarak SGS 2022 di Atrium Solo Square

“Kami sudah rapat dengan Dinas Perdagangan Kota Solo dan para lurah pasar tradisional.  Mudah-mudahan paras tradisional dioptimalkan dan segera ada peningkatan,” jelasnya.

Farid menjelaskan SGS mendapatkan  dukungan penuh dari Bank Indonesia (BI) karena BI mendorong digitalisasi secara masif khususnya pembayaran nontunai dengan QRIS, memperbanyak QRIS, dan layanan BI FAST. BI dan Penyelenggara SGS 2022 melakukan sosialisasi menggandeng media massa.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif