Soloraya
Minggu, 3 Juli 2011 - 13:26 WIB

Transmigran di Kutai mengadu ke FPDIP

Redaksi Solopos.com  /  Nadhiroh  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Foto: Antara)

Ilustrasi (Foto: Antara)

Boyolali (Solopos.com)–Satu orang transmigran asal Boyolali di Kutai Timur, Kalimantan Timur, akhirnya pulang, Sabtu (2/7/2011).  Warsito, 40, warga Dukuh Blanten, Desa Sukorejo, Kecamatan Musuk memilih pulang setelah tidak mendapatkan jatah lahan pertanian dan diintimidasi perangkat dan warga setempat.

Advertisement

“Saya bersama keluarga terpaksa melarikan diri karena tidak kerasan lagi,” ujarnya kepada wartawan saat mengadukan ke Fraksi PDIP DPRD Boyolali, Sabtu.

Warsito menambahkan dirinya pulang bersama istrinya Rusiyah, 39, dengan menumpang pesawat dari Sepinggan, Balikpapan tujuan Adisutjipto, Jogjakarta.

Dijelaskan Warsito, saat ini masih ada 14 KK yang tinggal di desa dan 50 orang di kantor kecamatan, serta lainnya mengungsi di rumah warga lainnya. Dua orang yang disandera, jelas Warsito, yakni Sugiyanto dan istrinya Kotijah.

Advertisement

Menurut Warsito, selama di lokasi transmigrasi dirinya menempati rumah yang disediakan. Namun, tidak mendapatkan lahan pertanian yang dijanjikan seluas satu hektare (Ha). Selain itu, lahan pekarangan yang dijanjikan semula 2.500 meter persegi, hanya seluas 20 x 60 meter.

Warsito mengikuti transmigrasi melalui program Transmigrasi Swadaya Mandiri (TSM) bersama 14 KK asal Boyolali pada Desember 2010 lalu.

“Selama berada di lokasi transmigrasi, transmigran tidak pernah nyaman karena sering berbenturan dengan perangkat dan warga,” jelas dia.

Advertisement

Sementara, anggota Fraksi PDIP DPRD Boyolali, Setiyono mengatakan pihaknya mendesak Kementerian Tenaga Kerja dan Transmigrasi segera mencari solusi karena menyangkut program pemerintah.

“Kemungkinan salah satu solusi yang memungkinkan adalah relokasi,” tandas dia.

(fid)

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif