SOLOPOS.COM - BST (JIBI/dok)

Transportasi Solo, Dishubkominfo Solo menunda realisasi pengembangan Batik Solo Trans hingga delapan koridor.

Solopos.com, SOLO–Rencana Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Kota Solo akan mengembangkan bus Batik Solo Trans (BST) hingga delapan koridor ditunda realisasinya pada tahun ini. Minimnya anggaran menjadi alasan.

Promosi Pegadaian Buka Lowongan Pekerjaan Khusus IT, Cek Kualifikasinya

Kepala Dishubkominfo Yosca Herman Soedrajat mengatakan kucuran anggaran yang digelontorkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah tak sesuai harapan. Herman, sapaan akrabnya sebenarnya mengajukan permohonan bantuan anggaran Rp 15 miliar ke Pemprov Jateng untuk merealisasikan operasional delapan koridor BST. Namun bantuan gubernur (Bangub) hanya turun Rp8,5 miliar sehingga rencana pengembangan BST hingga Koridor VIII sulit diwujudkan.

“Dana yang kami ajukan Rp15 miiar untuk pembelian armada BST dan freeder (pengumpan) BST. Tapi ternyata hanya turun Rp8,5 miliar,” kata Herman ketika dijumpai di Balai Kota, Kamis (14/1/2016).

Herman mengungkapkan kucuran dana Bangub akan digunakan untuk pembelian 10 unit bus sedang senilai Rp5 miliar dan 10 unit bus kecil Rp3,5 miliar. Jumlah itu, diakui Herman, hanya bisa mencukupi untuk satu koridor. Itu pun hanya separuh dari kebutuhan armada. Sebab, sesuai hitungan untuk satu koridor setidaknya membutuhkan 15 hingga 20 unit bus.

“Kalau kemarin diberi Rp15 miliar kan bisa untuk dua koridor, tapi mau bagaimana lagi wong dapatnya juga segitu. Nanti sisanya kita mintakan ke pusat,” kata Herman.

Herman berharap paling tidak bisa mengembangkan empat koridor BST lainnya. Artinya pengembangan BST bisa sampai Koridor 6 atau meleset dari target semula delapan koridor. Terkait bantuan dari Pemerintah Pusat, Herman mengatakan telah mengajukan bantuan sebanyak 40 armada bus. Sehingga bisa untuk mencukupi kebutuhan di Koridor 5 dan  6. Mengingat di 2015, Dishubkominfo menerima bantuan 15 unit bus dari Pusat dan belum dioperasionalkan. Sedangkan di APBD 2016, Pemkot mengalokasikan anggaran Rp3,5 miliar untuk pengembangan BST.

“Jadi yang 15 bus kemarin rencananya untuk Koridor 3. Koridor 4 nanti dari Bangub dan Koridor 5 dan 6 menunggu bantuan Pusat,” katanya.

Saat ini, Herman tengah mempersiapkan sarana dan prasarana pendukung operasional BST hingga Koridor 6. Total anggaran pembangunan sarana dan prasarana pendukung menelan Rp1,5 miliar. Perinciannya, APBD Kota Solo Rp500 juta dan APBD Provinsi Jawa Tengah Rp1 miliar. Dana itu akan digunakan untuk pembangunan halte, rambu dan markah.

“Dana Provinsi informasinya sudah lelang. Dengan anggaran Rp1 miliar kalau untuk halte permanen bisa 10 halte, karena satu halte itu butuh Rp100 juta. Tapi kalau untuk yang portabel bisa dapat banyak,” katanya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya