Soloraya
Senin, 3 April 2017 - 19:15 WIB

TRANSPORTASI SOLO : Segera Beroperasi, 41 Mobil Feeder Dibagikan kepada Anggota Koperasi

Redaksi Solopos.com  /  Suharsih  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ketua I Koperasi TRS, Agus, berfoto di mobil feeder yang dia terima dari Dishub, Senin (3/4/2017). (Irawan Sapto Adhi/JIBI/Solopos)

Transportasi Solo, sebanyak 41 unit angkutan feeder dibagikan kepada anggota koperasi.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan (Dishub) Solo membagikan 41 angkutan pengumpan (feeder) kepada anggota koperasi Trans Roda Sejati (TRS) dan Bersama Satu Tujuan (BST).

Advertisement

Ketua I Koperasi TRS, Agus, mengatakan feeder boleh dibawa pulang setelah nota kesepahaman (MoU) tentang Kerja Sama Pengelolaan Pelayanan Angkutan Massal Berbasis Jalan Wilayah Perkotaan Solo ditandatangani Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo dan perwakilan koperasi pada Sabtu (25/3/2017) lalu.

Feeder dibawa pulang oleh pengemudi angkuta yang telah mendapat persetujuan dari koperasi masing-masing. Dia menyebut pembagian feeder sebelum acara launching diperlukan agar pengemudi bisa memastikan feeder dalam kondisi baik.

Advertisement

Feeder dibawa pulang oleh pengemudi angkuta yang telah mendapat persetujuan dari koperasi masing-masing. Dia menyebut pembagian feeder sebelum acara launching diperlukan agar pengemudi bisa memastikan feeder dalam kondisi baik.

Feeder sudah dibagikan tapi belum boleh dioperasionalkan untuk melayani penumpang. Pengoperasian feeder harus tunggu tanggal launching. Feeder boleh dibawa pulang driver supaya bisa dicek kondisinya terlebih dahulu. Ada masalah atau tidak di mobil? Jika feeder dibagikan saat launching, dikhawatirkan ada yang kurang atau rusak jadi tidak bisa langsung dipakai jalan,” kata Agus saat ditemui Solopos.com di sekitar Sekretariat Koperasi TRS, Senin (3/4/2017).

Agus menyampaikan 21 feeder yang diterima anggota Koperasi TRS untuk melayani penumpang di koridor 11 dalam kondisi baik. Fasilitas AC di dalam mobil bekerja optimal. Berbagai perlengkapan, seperti roda serep, dongkrak, hingga alat pemadam api ringan (APAR) juga tersedia lengkap.

Advertisement

Sopir harus beranjak dari tempat duduk jika ingin membukakkan pintu bagi penumpang. “Pintu angkuta selama ini tidak pernah ditutup. Banyak angkuta bahkan sengaja dibuat tidak berpintu untuk memudahkan penumpang masuk dan keluar. Hal seperti itu sekarang tidak diperbolehkan untuk operasional feeder. Driver feeder harus mematuhi SOP untuk selalu menutup pintu karena mobil ber-AC. Kami terpaksa nanti harus meminta penumpang membuka dan menutup pintu sendiri,” terang Agus.

Agus menyatakan pintu feeder yang berbentuk lipat dua juga agak sulit dibuka. Penumpang yang akan naik feeder harus mendorong cukup kuat pintu agar terbuka. Begitu juga penumpang yang akan turun harus menarik pintu cukup kuat agar bisa terbuka.

Dia khawatir jika calon penumpang dari kapangan anak-anak maupun ibu-ibu kesulitan membuka dan menutup pintu. Agus mengusulkan agar pintu feeder dibuat canggih seperti yang dimiliki bus BST. Sopir feeder hanya perlu pencet tombol untuk bisa membuka dan menutup pintu.

Advertisement

Bendahara Koperasi BST, Ariyadi, mengatakan Koperasi BST mendapat jatah 20 feeder untuk melayani penumpang di koridor 13. Berdasarkan rencana, dia mengatakan pengoperasian feeder dan penerapan rute baru angkuta bakal diberlakukan mulai Kamis (6/4/2017).

Dia menyebut koperasi BST telah membagi tanggung jawab pengoperasian feeder kepada anggota yang bakal melayani penumpang di koridor 13 (eks jalur 06). “Setelah mendapat feeder, koperasi tidak boleh lagi mengoperasikan angkuta lama. Anggota koperasi yang memperoleh feeder harus melayani penumpang dengan mobil baru. Angkuta lama bisa dijadikan pelat hitam lagi atau nanti digunakan sebagai cadangan,” jelas Ariyadi.

 

Advertisement

 

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif