TRANSPORTASI SOLO : Sistem Operasional Sky Bridge Tirtonadi-Balapan Belum Jelas

Transportasi Solo ini terkait pengoperasian sky bridge Balapan-Tirtonadi

Solopos.com, SOLO — Sistem pengoperasian jembatan layang (sky bridge) Terminal Tirtonadi-Stasiun Solo Balapan belum jelas. PT Kereta Api Indonesia (KAI) masih perlu berkomunikasi dengan pengelola Terminal Tirtonadi dan Pemerintah Kota (Pemkot) Solo guna membahas teknis pengoperasian sky bridge tersebut.

Promosi Jaga Jaringan, Telkom Punya Squad Khusus dan Tools Jenius

Manajer Humas PT KAI Daerah Operasional (Daops) VI/Yogyakarta, Eko Budiyanto, mengaku sistem pengoperasian sky bridge belum tersusun. Dia mengungkapkan rencana PT KAI terkait pengoperasian sky bridge, yakni hanya digunakan bagi calon pengguna bus di Tirtonadi atau kereta di Stasiun Solo Balapan.

“Kami berharap pengelola terminal, Pemkot dan PT KAI ada kesatuan pendapat nanti. Perlu ada ketemu dulu di antara kami untuk membahas bagaimana baiknya operasional sky bridge,” kata Eko saat ditemui di sela-sela menemani Direktur PT KAI berkunjung ke Stasiun Solo Balapan, Kamis (5/1/2017).

Dia menegaskan masyarakat tidak bisa dengan bebas melewati sky brige karena Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan termasuk kawasan steril. PT KAI tidak ingin ada lagi kasus penumpang gelap di kereta setelah sky bridge dimanfaatkan.

“Kalau masyarakat umum bisa dikenakan biaya sangat tinggi ketika melewati sky bridge. Selama ini Terminal Tirtonadi dan Stasiun Solo Balapan sudah jadi kawasan steril. Para pengguna sky bridge nanti keluar atau masuk melalui zona satu steril. Hanya pemegang tiket yang bisa masuk. Kalau semua orang bisa masuk, sky bridge bisa penuh,” jelas Eko.

Sementara itu, Eko menuturkan, perkembangan pembangunan sky bridge sisi Stasiun Solo Balapan sudah mencapai lebih dari 80%. Dia optimis pembangunan tersebut rampung pada akhir Januari ini dan bisa segera dimanfaatkan masyarakat.

Menurut Eko, PT KAI tinggal menyelesaikan pekerjaan untuk pemasangan AC, atap, dinding, lift, dan ekskalator.