Transportasi Solo bertambah menyusul akan dioperasikan Railbus Batara Kresna rute Solo-Wonogiri bulan depan.
Solopos.com, SOLO — Kepastian tarif Railbus Batara Kresna yang akan beroperasi Februari terus digodok. Informasi terakhir, tarif sekali perjalanan moda senilai Rp17 miliar ini berada di kisaran Rp4.000-Rp5.000.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Angka itu mengerucut setelah pertemuan Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo, PT Kereta Api Indonesia (KAI) dan Kementerian Perhubungan beberapa waktu lalu.
Kabid Angkutan Dishubkominfo, Sri Indarjo, saat ditemui wartawan di kantor setempat, Rabu (21/1/2015), mengakui tarif Railbus sudah mengerucut di angka Rp4.000-Rp5.000. Namun, kepastian tarif tersebut masih menunggu kesepakatan dengan PT KAI.
“Memang belum ditetapkan, tapi kami optimistis tiket Railbus bisa Rp4.000,” ujarnya.
Indarjo mengatakan tarif Railbus dapat ditekan hingga Rp4.000 karena pemerintah pusat sudah menyetujui adanya subsidi. Tanpa subsidi berupa public service obligation (PSO), tarif kereta sekali jalan diperkirakan Rp20.000.
Menurut Indarjo, Railbus dijadwalkan beroperasi empat kali dalam sehari (dua kali pulang pergi) dengan rute Solo-Wonogiri. “Pemberangkatan awal dari Stasiun Purwosari sekitar pukul 06.00 WIB,” jelasnya.
Disinggung banyaknya perlintasan sebidang tanpa palang yang tersebar di jalur Railbus wilayah Solo, pihaknya sudah menyusun antisipasi. Indarjo mengatakan petugas khusus penjaga kereta, Satlantas dan linmas sudah bersedia mengamankan jalur kereta.
Indarjo juga menetapkan kecepatan maksimal Railbus dalam kota yakni 20 kilometer (km)/jam. “Selain menurunkan kecepatan, kereta wajib membunyikan semboyan 35 (sirene) dan menyalakan lampu. Kalau melihat operasional Sepur Kluthuk Jaladara di rel dalam kota selama ini, menurut kami tak masalah.”
Pengamat Kereta Api
Pengamat perkeretaapian dari Universitas Katolik Soegijapranata Semarang, Djoko Setijowarno, mewanti-wanti agar tarif yang dikenakan sesuai karakter masyarakat pengguna kereta.
Djoko menilai idealnya tarif tiap perjalanan tak lebih dari Rp4.000. “Kalau bisa pemberangkatan Railbus justru dari Wonogiri, karena banyak penglaju dari sana yang bekerja di Solo,” ujarnya pada Solopos.com.
Lebih jauh, Djoko menilai Railbus bisa dikonsep sebagai kereta wisata pada akhir pekan. Dia mendorong ada konsep tersendiri yang membedakan Railbus harian dengan penggunaan untuk wisata.
Salah satunya setting kecepatan kereta. “Railbus bisa berjalan lebih lambat saat akhir pekan, agar warga bisa menikmati panorama pedesaan di sepanjang jalur,” ucapnya.