SOLOPOS.COM - Ilustrasi angkutan umum perkotaan (Dok/JIBI/Solopos)

Transportasi Solo ditata oleh Pemkot setempat dengan merombak seluruh trayek angutan kota.

Solopos.com, SOLO — Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo) Solo akan merombak seluruh trayek angkutan kota (angkot) di Kota Solo. Angkutan kota ini disiapkan beroperasi di koridor Batik Solo Trans (BST) 8 hingga 14.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Berdasarkan data Dishubkominfo, ada 10 trayek angkutan kota yang hingga kini masih beroperasi di Kota Solo, yakni 01A, 01B, 02, 03, 04, 06, 07, 08, 09, dan 11.

Kasi Angkutan Orang Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika (Dishubkominfo), Taufiq Muhammad, berupaya terus menyosialisasikan rencana penataan trayek angkutan umum.

Sebagai tahap awal, Dishubkominfo telah membentuk koperasi BST. Keanggotaan koperasi ini adalah pemilik dan sopir angkot yang jumlahnya mencapai 400 orang.

Koperasi BST bertindak selaku operator koridor 8 hingga koridor 14. Sedangkan koridor 1 hingga 7 ditangani Perum Damri dan PT Bengawan Solo Trans (BST).

“Penataan angkutan kota akan kami lakukan bertahap. Kami jadwalkan sosialisasi pada pekan ini. 400-an pengusaha dan pengemudi angkutan kota akan dikumpulkan, untuk diberikan pemahaman tentang re-routing ini,” kata dia kepada wartawan Minggu (20/9/2015).

Taufik menjelaskan dari segi teknis, koperasi BST nanti akan mengoperasionalkan kendaraan mobil jenis Multi Purpose Vehicle (MPV) berkapasitas 14 penumpang. Angkutan kota baru ini didesain sebagai feeder atau kendaraan pengumpan bagi bus BST koridor 1 hingga koridor 7 BST.

“BST akan beroperasi di jalan-jalan protokol, sedangkan koperasi BST sebagai feeder yang terintegrasi dengan BST,” kata dia.

Taufik berencana menyeleksi angkutan kota yang layak sebagai perintis pembukaan koridor 8-15. Angkutan kota ini digunakan sementara sampai dilakukan pengadaan armada baru di 2016 mendatang.

Taufiq menuturkan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Tengah menjanjikan bantuan dana Rp 15 miliar guna mendukung pengoperasian sejumlah koridor BST.

“Rp15 miliar untuk pengadaan 12 unit bus berukuran medium. Sisanya untuk pengadaan 40 unit angkutan kota,” kata dia.

Kepala Dishubkominfo Kota Solo Yosca Herman Soedrajat, mengatakan dengan terbentuknya koperasi BST, untuk peremajaan akan lebih mudah. Sebab bisa mendapatkan bantuan anggaran, baik dari Pemprov maupun Pemerintah Pusat.

“Kami menargetkan 2018 seluruh koridor 1-14 harus sudah lengkap dengan armada baru,” kata dia.

Herman, sapaan akrabnya mengatakan standar operasional angkutan BST sama seperti BST. Yakni, tidak berhenti di sembarang tempat, tidak boleh mengetem, dan harus menurunkan penumpang di halte. Nantinya, jarak antarangkutan ini maksimal 10 menit.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya