SOLOPOS.COM - Angkutan pengumpan Batik Solo Trans (BST) terparkir di Kantor Dishub Kota Solo, Selasa (10/1/2017). (Nicolous Irawan/JIBI/Solopos)

Transportasi Solo, rute baru angkuta bakal mulai beroperasi 6 April.

Solopos.com, SOLO — Wali Kota Solo F.X. Hadi Rudyatmo menghendaki penerapan rute baru angkutan umum perkotaan (angkuta) dan pengoperasian angkuta pengumpan (feeder) beroperasi mulai Kamis (6/4/2017) mendatang.

Promosi Strategi Telkom Jaga Jaringan Demi Layanan Telekomunikasi Prima

Rudy, sapaan akrab Wali Kota, mengatakan pada Kamis depan semua angkuta akan mulai melayani penumpang di rute baru sesuai kesepakatan dengan Dinas Perhubungan (Dishub) Solo. Pada hari itu 41 feeder baru juga akan mulai dioperasikan melayani penumpang di koridor 11 dan koridor 13.

Dia meminta segala persoalan yang masih dirasakan anggota koperasi agar segera diselesaikan baik-baik. Koperasi bisa mengajak Dishub untuk menyelesaikan masalah yang muncul.

“Persoalan segera diselesaikan dengan Dishub. Kamis depan harus sudah keliling sosialisasi. Pagi atau siang langsung operasional boleh. Fokusnya feeder nanti keliling Solo. Sama yang lain jalan di rute baru,” kata Rudy saat dimintai tanggapan Solopos.com, Jumat (31/3/2017).

Rudy berpesan kepada para pengemudi agar persoalan kecil yang belum disepakati segera diselesaikan secara kekeluargaan. Dia berkomitmen Pemkot akan mengupayakan pemberian subsidi kepada para pengemudi angkuta maupun feeder jika mampu mematuhi standard operating procedure (SOP).

Rudy menyebut pengemudi tidak boleh lagi ngetem. Pintu feeder dan angkuta harus tertutup dan pengemudi jangan merokok agar penumpang nyaman. Pengemudi 41 feeder akan diberi seragam.

“MoU pengelolaan feeder sudah ditandatangani. Mobil segera keliling. Operasinya harus sesuai kesepakatan. Jika operasi tak sesuai kesepakatan, armada ditarik kembali. Nanti warga juga ikut mengawasi operasional feeder ini. Mereka akan lapor kalau merasa tidak nyaman,” jelas Rudy saat ditemui setelah menghadiri acara di Kantor BPN Solo.

Sebelumnya, Dishub tetap mempertahankan tarif angkuta berbasis jarak setelah mempertimbangkan masukan dari para pengemudi angkuta yang tergabung dalam koperasi angkuta. Kabid Angkutan Dishub Solo, Taufiq Muhammad, mengatakan tarif angkuta maupun angkutan pengumpan (feeder) bakal dibuat berbasis jarak.

Berdasarkan klaim pegemudi, dia menyebut penumpang juga keberatan dengan tarif flat. Namun, penerapan tarif berdasarkan jarak tersebut lebih disederhanakan.

Taufiq menjelaskan untuk kalangan pelajar, Dishub meminta pengemudi angkuta menarik tarif seragam untuk jarak jauh maupun dekat senilai Rp2.000/orang. Sedangkan tarif penumpang kalangan umum hanya dibagi menjadi dua, yakni Rp5.000/orang untuk jarak jauh dan Rp3.000/orang untuk jarak dekat. Dishub sudah meminta pengurus koperasi untuk membuat tabel besaran tarif berdasarkan jarak yang berlaku di koridor masing-masing.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya