SOLOPOS.COM - Kehamilan di tengah pandemi virus corona Covid-19. (Istimewa/Freepik)

Solopos.com, KARANGANYAR — Tren kasus kematian ibu hamil di Karanganyar meningkat tiga tahun terakhir. Sebagai salah satu solusi yang dilakukan Dinas Kesehatan Karanganyar untuk mengatasi persoalan itu adalah meningkatkan koordinasi dan komunikasi antar-tenaga kesehatan. Komunikasi ini diharapkan memudahkan penanganan pasien ibu hamil.

Menurut data Dinkes, angka kematian ibu hamil di Karanganyar dalam tiga tahun sebelumnya cenderung menanjak. Pada 2019 terdapat enam orang ibu hamil meninggal. Pada 2020 meningkat menjadi delapan orang. Pada 2021, angkanya melonjak menjadi 19 orang, namun 15 di antaranya terkonfirmasi positif Covid-19.

Promosi Lebaran Zaman Now, Saatnya Bagi-bagi THR Emas dari Pegadaian

Baca Juga: Banyak Klaster Keluarga, Dinkes Karanganyar Gencarkan Tracing

Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Karanganyar, Purwati, mengatakan saat ini sudah dibentuk grup berbasis aplikasi perpesanan. Di dalamnya berisi antara lain bidan puskesmas, penanggung jawab obat, tim monitoring dan evaluasi (monev), dokter opgyn, dan sebagainya. Dengan grup komunikasi tersebut, para nakes atau pusat pelayanan kesehatan lebih siap menangani pasien ibu hamil.

“Sekarang sudah ada grup yang isinya bidan koordinator puskesmas dan penanggung jawab obat, tim monev rumah sakit, dan opgyn. Jadi kalau ada yang merujuk pasien, nanti penerimanya sudah siap tentang bagaimana kasusnya, dan lain-lain,” ujarnya, Rabu (30/3/2022).

Purwati mengimbau ibu hamil untuk memeriksakan kesehatan dirinya dan kandungannya secara rutin. Ini agar jika terjadi masalah-masalah bisa diketahui lebih dini dan mendapat penanganan lebih cepat. Selain itu, ibu hamil juga diharapkan meningkatkan literasi dengan memperbanyak membaca buku tentang kehamilan/kesehatan ibu dan anak (KIA).

Baca Juga: Ibu Hamil Positif Covid-19, Apakah Dampaknya Terhadap Janin?

“Cek secara rutin kesehatannya, baca buku KIA, serta melakukan perencanaan kehamilan, termasuk waktu dan pembiayaannya,” imbuh Purwati.

“Harapan kami sebenarnya tidak ada angka kematian. Makanya kami berusaha untuk melakukan upaya-upaya menekan angka ini,” imbuhnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya