Soloraya
Sabtu, 14 April 2012 - 16:06 WIB

TRY OUT: Hasil Try Out UN, Kelulusan 30%-90%

Redaksi Solopos.com  /  Tutut Indrawati  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

Ilustrasi (Agoes Rudianto/JIBI/SOLOPOS)

SRAGEN--Hasil try out (TO) Ujian Nasional (UN) tahun 2012 di sejumlah SMA/SMK, jeblok.

Advertisement

Berdasarkan hasil TO, rata-rata tingkat kelulusan di tingkat SMA/SMK/MA berkisar 30%-90%.

Pihak sekolah berdalih, soal-soal TO UN sengaja dibuat lebih sulit ketimbang UN. Hal itu dilakukan supaya siswa tidak kaget saat menghadapi soal UN. Tak hanya itu, siswa dinilai menganggap remeh TO sehingga tak terlalu serius saat mengerjakan soal-soal TO.

Seperti dituturkan Wakasek Kurikulum SMA N 1 Sragen, Suyoto, saat ditemui Solopos.com di sekolah setempat, Jumat (13/4/2012). “Hasil TO UN tahun ini memang jeblok tetapi melihat pengalaman tahun lalu seluruh siswa lulus. Bisa jadi, mereka tidak serius saat mengerjakan TO. Kami melaksanakan TO sebanyak dua kali. Hasil TO jurusan IPA meningkat dari 40,47 persen menjadi 67 persen sedangkan IPS dari 28 persen menjadi 71 persen,” tuturnya.

Advertisement

Senada dijelaskan Kepala SMA N 3 Sragen, Bambang Margono saat dihubungi Solopos.com. Dia memaparkan hasil TO I-III di SMA N 3 Sragen mengalami peningkatan dari 50%-70%.  Lebih lanjut, Bambang mengaku khawatir soal semangat belajar siswa di rumah. Demikian hal dinyatakan Kepala SMK N 1 Kedawung, Lubis Isa, saat ditanya terkait  persiapan UN di sekolah tersebut.

“Kami sudah memfasilitasi dengan memberikan pengayaan soal-soal. Soal TO pun dibuat lebih sulit supaya mereka enggak kaget saat mengerjakan UN. Saya lebih khawatir semangat belajar mereka di rumah,” papar Bambang.

Dihubungi terpisah, Ketua Panitia UN Tahun 2011/2012 di Kabupaten Sragen, Suwardi, mengaku optimistis saat ditanya kemungkinan kelulusan siswa menyusul kurang memuaskannya hasil TO UN. Meski demikian, mereka tak akan lengah mengawasi penilaian Ujian Sekolah yang juga menentukan kelulusan siswa.

Advertisement

“Kami optimistis semua lulus tetapi kan pelaksanaannya belum. Jadi belum bisa memastikan lulus semua atau tidak. Lagipula, kelulusan siswa juga dipengaruhi nilai Ujian Sekolah meski hanya 40% saja porsinya. Itu yang perlu diwaspadai adalah katrol nilai dari sekolah. Kami akan terus mengawasi. Lagipula bisa dilihat kok,” pungkasnya.

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif