SOLOPOS.COM - REKREASI -- Warga berekreasi di Taman Satywa Taru Jurug (TSTJ), Solo, beberapa waktu lalu. Isu adanya kebocoran pendapatan dari tiket perlu disikapi dengan pembuatan sistem yang lebih baik. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

REKREASI -- Warga berekreasi di Taman Satywa Taru Jurug (TSTJ), Solo, beberapa waktu lalu. Isu adanya kebocoran pendapatan dari tiket perlu disikapi dengan pembuatan sistem yang lebih baik. (JIBI/SOLOPOS/Dwi Prasetya)

SOLO – Wakil Walikota Solo, FX Hadi Rudyatmo menghendaki perombakan sistem ticketing di Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ). Alasannya sistem ticketing selama ini rawan penyelewengan.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Hal itu disampaikan Rudy, Kamis (12/4/2012), menanggapi dugaan bocornya pemasukan TSTJ. “Satu kartu untuk semua wahana TSTJ harus direalisasikan. Ini bica mencegah kebocoran pemasukan. Sirkulasi pengunjung lebih mudah dipantau,” katanya. Rudy mencontohkan penggunaan kartu sekali gesek dengan banyak fungsi. Opsi lain yang bisa diambil untuk meminimalisasi peluang kebocoran yakni dengan penggunaan gelang yang diberi barcode. “Jadi tidak lagi pakai lembar kertas karcis seperti selama ini. Bisa pakai kartu gesek atau gelang seperti di Bali,” imbuhnya.

Lebih lanjut Rudy menyatakan akan menunggu hasil audit Inspektorat terkait dugaan kebocoran pemasukan TSTJ. Dia menjamin kepastian pemberian sanksi bagi pegawai dan siapa pun yang terlibat, bila memang terjadi penyimpangan. “Nanti tunggu temuan atau hasil audit Inspektorat. Dari hasil temuan Inspektorat bisa ditelisik penyebabnya apa. Setelah itu dicarikan solusinya,” terang dia.

Ditanya apakah sanksi juga akan diberikan kepada jajaran Direksi Perusda TSTJ, Rudy menyatakan bisa saja, tergantung audit Inspektorat. Sedangkan Sekda Solo, Budi Suharto menerangkan Perusda TSTJ berada di bawah kewenangan langsung Walikota Solo, Joko Widodo (Jokowi). Sehingga Pemkot mempunyai tanggung jawab untuk terus melakukan pengawasan melekat terhadap kinerja jajaran Perusda. Sekda juga berharap TSTJ bisa memberi kontribusi pemasukan di luar pajak bagi Pemkot.

Sedangkan Dirut Perusda TSTJ, Lilik Kristianto mengklaim kinerja timnya lebih baik dibanding pengelola sebelumnya. Mengenai pemasukan di luar pajak untuk Pemkot menurut dia memang belum ada. Tapi bukan karena Perusda tidak mampu memacu pendapatan. Melainkan karena pemasukan yang ada sedang difokuskan untuk pembenahan fisik dan manajerial Perusda TSTJ. Dia mencontohkan perbaikan dan pemasangan double door satwa buas dua bulan terakhir. “Kami memulai tanpa penyertaan modal, murni pakai pendapatan TSTJ,” terang dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya