Soloraya
Senin, 14 Mei 2012 - 16:25 WIB

TSTJ: Pemisahan Aset Ditarget Kelar Agustus

Redaksi Solopos.com  /  R. Bambang Aris Sasangka  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

Ilustrasi (JIBI/SOLOPOS/Agoes Rudianto)

SOLO – Pemkot Solo menargetkan pemisahan aset Taman Satwa Taru Jurug (TSTJ) selesai paling lambat Agustus. Dengan demikian, lelang investor kebun binatang itu bisa digelar dan diselesaikan tahun ini juga.
Advertisement

Hal tersebut diungkapkan Wakil Walikota (Wawali) Solo, FX Hadi Rudyatmo, seusai bertemu dengan Direktur Utama (Dirut) Perusda Taman Jurug, Lilik Kristianto di ruang kerja wawali di Balaikota, Senin (14/5/2012). “Saat ini biar bagian aset yang mengurus. Yang jelas pemisahan aset TSTJ ditargetkan akhir Agustus selesai. Setelah itu dilanjut lelang investor,” jelas Rudy.

Dirut TSTJ, Lilik Kristianto menjelaskan pelaksanaan lelang investasi TSTJ memang tinggal menunggu proses pemisahan aset. Sebab, kerja sama dengan pihak investor tidak akan bisa dijalin selama aset TSTJ belum dipisahkan dari neraca Pemkot. “Kalau dari kami sih sudah siap. Kerangka acuan kerja sudah selesai kami susun. Jadi sekarang tergantung Pemkot, pemisahan asetnya bagaimana?” ujar Lilik.

Sementara menunggu, Lilik mengaku terus berusaha menggaet calon-calon investor potensial. Sampai saat ini jumlah investor yang berminat mengikuti lelang belum ada perkembangan. Masih seperti beberapa pekan lalu, di mana ada dua investor besar yang terang-terangan menyatakan minat serta beberapa investor lainnya yang baru sekadar tanya-tanya.

Advertisement

Hal lain yang juga terus diupayakan oleh Perusda TSTJ sekaligus untuk menindaklanjuti keluarnya izin sebagai lembaga konservasi serta rekomendasi dari Perhimpunan Kebun Binatang Seluruh Indonesia (PKBSI). Di antaranya perbaikan kandang-kandang satwa, seperti macan, orangutan dan burung.

Khusus untuk orangutan, Lilik menjelaskan perbaikan kandang dimaksudkan untuk mencegah pengunjung memberikan makanan atau benda lain seperti rokok. Seperti diinformasikan, sudah sejak lama salah satu orangutan TSTJ kecanduan merokok karena diberi oleh pengunjung. “Pelan-pelan kami sudah berhasil mengobati kencanduan itu. Sekarang tinggal bagaimana mengedukasi pengunjung bahwa memberikan sesuatu kepada satwa itu sebenarnya tidak boleh,” ujarnya.

Selanjutnya, dalam waktu dekat, Lilik mengatakan TSTJ akan menjalin kerja sama dengan pihak pengelola Taman Burung di Taman Mini Indonesia Indah (TMII), Taman Safari dan PKBSI mengenai konservasi burung. Akan dikirim sejumlah personel untuk mengikuti pendidikan mengenai konservasi burung.

Advertisement

Advertisement
Kata Kunci : Aset Investor Jurug Tstj
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif