Soloraya
Selasa, 8 November 2022 - 14:12 WIB

Tugu di Karanganom Klaten Ini Jadi Pengingat Kedatangan Presiden Soekarno

Yulia Mariska  /  Ponco Suseno  | SOLOPOS.com

SOLOPOS.COM - Tugu Waseso Klaten. (Istimewa/Instagram @kabarklaten)

Solopos.com, KLATEN — Tugu Waseso berada di Tepi Sawah Dukuh, Pandanan, Desa Soropaten, Kecamatan Karangnom, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Tugu Waseso dibangun guna mengingat pertemuan antara Presiden I Indonesia, Soekarno dengan Kiai Karsorejo yang merupakan sesepuh Desa Soropaten sekitar tahun 1934-1935.

Dilansir dari laman klatenkab.go.id, Selasa (8/11/2022), Presiden I Indonesia, Soekarno pernah bertemu dengan Kiai Karsorejo selaku sesepuh Desa Soropaten sekitar tahun 1934-1935. Lokasi pertemuan antara Kiai Karsorejo dan Presiden Soekarno lantas di bangun tugu sebagai pengingat.

Advertisement

Tugu tersebut di beri nama waseso yang memiliki arti pamungkas. Di salah satu dasar Tugu Waseso ada pintu menuju bagian tugu setinggi 12,5 meter.

Tangga yang berbahan logam menjadi titian menuju ke puncak tugu. Di atas Tugu Waseso ada bendera Merah Putih yang berkibar.

Advertisement

Tangga yang berbahan logam menjadi titian menuju ke puncak tugu. Di atas Tugu Waseso ada bendera Merah Putih yang berkibar.

Sri Nugroho selaku buyut dari Kiai Karsorejo, mengatakan jika pertemuan antara Kiai Karsorejo dengan Soekarno berawal saat Presiden I RI itu bertemu dengan Raja Keraton Solo. Saat itu, Raja Keraton Solo menyarakan agar meminta doa restu kepada Kiai Karsorejo yang merupakan seorang tokoh spiritual dari Dukuh Pandanan.

Baca Juga: Setelah Bangun Bumi Perkemahan, Jenang Jadi Ikon Baru di Desa Kalikotes Klaten

Advertisement

“Akhirnya bertemu ketika di sawah,” kata Sri Nugroho.

Dari pertemuan tersebut, Soekarno meminta doa restu untuk berjuang mengusir penjajah karena melihat kondisi warga Indonesia yang semakin hari semakin sengsara. Lantas Kiai Karsorejo memanjatkan doa.

“Agar diberikan kemenangan serta keselamatan saat mengusir para penjajah. Soekarno di beri bekal rumput grinting guna mengusir penjajah hingga akhirnya Indonesia bisa merdeka pada tahun 1945,” kata Sri Nugroho.

Advertisement

Baca Juga: 5 Stasiun di Klaten Ini Masih Aktif hingga Sekarang

Sri Nugroho menceritakan bahwa Kiai Karsorejo pernah di tangkap oleh tentara Belanda. Kiai Karsorejo di tangkap karena mengibarkan Bendera Merah Putih saat masa penjajahan Belanda.

“Namun, dalam waktu sepekan sudah di bebaskan,” tambahnya.

Advertisement

Advertisement
Advertisement
Berita Terkait
Advertisement

Hanya Untuk Anda

Inspiratif & Informatif