Solopos.com, SRAGEN—Seribuan orang berkumpul di halaman depan Pendapa Sumonegaran, Sragen, Jumat (29/3/2024). Sebanyak 1.952 orang itu duduk lesehan menunggu antrean bingkisan Ramadan dari Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Sragen.
Bingkisan Ramadan itu diserahkan langsung Bupati dan Wakil Bupati Sragen untuk memberi kegembiraan menjelang Lebaran kepada 19 kelompok pekerja marginal Sragen.
Promosi Pegadaian Resmikan Masjid Al Hikmah Pekanbaru Wujud Kepedulian Tempat Ibadah
Kelompok marginal itu berasal dari paguyuban tukang becak, tukang bentor, kusir bendi Alun-alun, juru parkir, kuli gendong Pasar Bunder, kuli panggul Pasar Bunder, manol Pasar Nglangon, petugas kebersihan, petugas penarik sampah rumahan, hingga para pedagang kaki lima (PKL) yang tersebar di Sragen.
Setiap tahun kelompok marginal ini mendapatkan bingkisan Ramadan dari Pemkab Sragen sejak Kusdinar Untung Yuni Sukowati menjabat Bupati. Bingkisan Ramadan yang mereka terima ini merupakan tahun ke delapan.
Di antaranya ada yang sakit tetap datang demi mendapatkan bingkisan berisi sembako senilai Rp120.000 yang terdiri atas beras 3 kg, minyak goreng 1 liter, gula 1 kg, the, dan kecap. Bingkisan itu sangat berarti bagi Suhardi, 70, tukang becak asal Dukuh Plasan, Desa Sidoharjo, Kecamatan Sidoharjo, Sragen.
Dia mengaku sudah 18 tahun menjadi tukang becak yang belakangan pendapatannya pas-pasan. Ia biasa mangkal di sebelah barat Pasar Bunder Sragen untuk mencari penumpang para pengunjung pasar yang pulang berbelanja.
“Sehari itu hanya dapat Rp50.000. Uang itu didapat dari hasil lima kali tarikan penumpang karena setiap penumpang hanya mendapat upah Rp10.000. Bingkisan ini sangat berarti bagi kami. Satu tas berisi sembako ini nilanya sama dengan hasil upah selama tiga hari,” ujar Suhardi saat berbincang dengan Solopos.com.
Sebelum pandemic Covid-19, Suhardi masih bisa tersenyum karena penghasilan hariannya cukup lumayan. Sejak Corona sampai sekarang, Suhardi harus bersabar karena penghasilan menurun cukup drastis. Penghasilan Rp50.000 itu pun didapat saat kondisi ramai penumpang.
Kegembiraan juga terlihat di wajah Lasiyem, 56, seorang kuli gendong di Pasar Bunder Sragen. Ia datang bersama temannya sesame kuli gendong untuk mengambil bingkisan dengan cara mengantre cukup lama. Lasiyem menjadi kuli gendong selama 15 tahun. Meskipun hasilnya tidak mesti, pekerjaan itu tetap dilakoninya.
“Sehari kadang dapat Rp30.000-Rp50.000. Biasanya mulai mangkal di pasar mulai pukul 10.00 WIB hingga pukul 17.00 WIB. Sekarang harga apa-apa mahal. Saya senang dapat bingkisan dari Ibu Bupati. Ya, nilai bingkisan sama dengan hasil upah bekerja selama tiga hari,” jelasnya.
Bingkisan Ramadan dari Pemkab Sragen sebanyak 1.952 paket itu ludes dalam waktu 1 jam. Pembagiannya pun berlangsung tertib meskipun antrean mengular. Seribuan warga tidak sampai berdesak-desakan untuk mendapatkan bingkisan karena mereka sudah membawa kupon dan dipastikan mendapat bingkisan setiap orangnya.
Yuni, sapaan Bupati, ikut mengatur langsung antrean biar tidak menumpuk. Bahkan bingkisan yang disiapkan sempat kehabisan sehingga harus mengeluarkan bingkisan yang ada di mobil boks. Semua bingkisan itu diadakan bukan dari dana APBD melainkan bantuan dari perusahaan, Badan Amil Zakat Nasional (Baznas), dan Matra dari aparatur sipil negara (ASN).
“Jadi mohon bingkisan diterima dengan ikhlas meskipun sedikit agar yang memberi juga ikhlas. Jangan dilihat isinya karena hanya beras 3 kg, gula 1 kg, minyak 1 liter, teh, dan kecap. Tidak ada telurnya,” kata Yuni.
Yuni berterima kasih kepada masyarakat kepada Pemkab di bawah kepemimpinan Yuni-Suroto. Yuni menyampaikan kepemimpinan akan berakhir dan segera akan diadakan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) 2024. Dia berharap pemimpin berikutnya amanah dan tidak korupsi sehingga menyejahterakan rakyatnya.
“Paket sembako ini diberikan kepada para pekerja seperti kuli gendong, penyapu jalan, tukang becak, tukang bentor, pemungut sampah, juru parkir, dan seterusnya. Alhamdulillah 1.900-an paket sembako selesai dibagikan dalam 1 jam. Saya kira semua tepat sasaran karena sebelumnya sudah didata,” ujar Yuni.
Yuni menyampaikan ini merupakan pemberian bingkisan Ramadan di tahun terakhir menjabat. Dia berharap Bupati berikutnya bisa menersukan program yang baik ini. “Yang kurang baik diperbaiki, yang belum sempurna disempurnakan supaya sustainable pembangunan ada,” jelasnya.
Berikut Daftar Penerima Bingkisan Sembako Ramadan Bupati Sragen 2024
- Paguyuban becak kayuh 195 orang
- Paguyuan bentor 167 orang
- Bendi Alun-alun 14 orang
- Paguyuban parkir 523 orang
- Buruh gendong Pasar Bunder 128 orang
- Kuli panggul Pasar Bunder 70 orang
- Manol Pasar Nglangon 7 orang
- Petugas kebersihan pasar 115 orang
- PKL pasar tiban 100 orang
- PKL CFD Jl. Raya Sukowati 150 orang
- PKL Masaran 8 orang
- PKL Taman Krido Anggo 24 orang
- PKL depan SDN 4 dan 8 Sragen + SMAN 1 60 orang
- PKL Kartini 52 orang
- Petugas kebersihan Taman 63 orang
- Petugas parkir Krido Anggo 23 orang
- Paguyuban Lingkungan Asri Sentosa 87 orang
- Petugas kebersihan 134 orang
- PKL Taruna 32 orang
Total 1.952 orang
Sumber: Bagian Kesra Setda Sragen (trh)