SOLOPOS.COM - Hananto Bagong, tukang derek asal Kiringan, Boyolali, di bengkelnya di wilayah Desa Karanggeneng, Boyolali, Kamis (23/5/2024). (Solopos/Ni’matul Faizah)

Solopos.com, BOYOLALI — Seorang tukang derek asal Dukuh Nyamplung Sari, Desa Kiringan, Kecamatan/Kabupaten Boyolali, bakal berangkat naik haji pada 2024 ini. Hal itu berkat kegigihannya menabung selama 12 tahun atau sejak memberikan setoran haji pertamanya pada 2012.

Tukang derek bernama Hananto Bagong, 72, itu mengumpulkan uang setoran haji pertama itu dari hasil ia menabung bersama sang istri. Uang setoran haji pertama itu Rp25 juta per orang.

Promosi Beli Emas Bonus Mobil, Pegadaian Serahkan Reward Mobil Brio untuk Nasabah Loyal

“Menabung untuk haji sejak awal saya usaha menderek itu pada 2000. Lalu 2012 mendaftar, 2024 mendapat panggilan, alhamdulillah,” kata dia saat berbincang dengan Solopos.com di bengkelnya, Kamis (23/5/2024).

Hananto menceritakan keinginannya naik haji muncul saat ia keluar dari pekerjaannya sebagai sopir bus antarkota dalam provinsi dan antarkota antarprovinsi lalu memulai bisnis mobil derek. Ia mulai mengumpulkan uang saat itu juga.

Lelaki lanjut usia (lansia) yang akrab disapa Mbah Bagong atau Mbah Kakung tersebut berusaha agar setiap hari bisa menyisihkan uang untuk biaya perjalanan haji senilai Rp100.000-Rp200.000. Ia menabung seusai memperoleh pekerjaan menderek.

Mbah Bagong menyadari pekerjaannya berasal dari musibah orang lain baik kecelakaan atau mobil mogok. Namun, ia tak pernah mendoakan agar kendaraan orang lain terkena musibah melainkan hanya menunggu rezeki yang diberikan Allah SWT.

“Menabungnya juga enggak mesti karena pendapatan tidak tentu, nabungnya Rp100.000-Rp200.000 itu tiap hari, kadang tiga hari dapat, sepekan baru dapat,” kata dia.

Dikenal Religius

Mbah Bagong bersama istrinya masuk Kloter 92 Boyolali dan direncanakan masuk ke Asrama Haji Donohudan (AHD) Boyolali pada 5 Juni 2024. Mbah Bagong telah mempersiapkan untuk berangkat haji baik dari segi finansial, ilmu, kesehatan, dan fisik bersama sang istri.

“Setiap habis subuh itu jalan kaki keliling kampung sekitar 1-2 kilometer. Terkadang olahraga berenang juga,” kata dia. Walau berangkat haji di usia tak lagi muda, Bagong tetap semangat untuk menunaikan ibadah rukun islam yang kelima tersebut.

Ia berharap nantinya dapat menjadi hari mabrur dan bisa kembali ke kampung halaman dengan selamat. Selama persiapan haji hingga pulang haji, ia menyerahkan usaha jasa dereknya kepada salah satu karyawan kepercayaan.

Sementara itu, karyawan sekaligus orang kepercayaan Hananto, Widodo, membenarkan ia membantu operasional jasa derek dan bengkel milik Mbah Bagong. Ia telah membantu Mbah Bagong sejak 2020.

“Sekarang ada tiga truk derek yang beroperasi setiap ada panggilan. Kami siap 24 jam dipanggil. Karyawan derek empat, karyawan bengkel juga ada empat orang,” kata dia.

Widodo mengenal sosok Hananto sebagai sosok yang religius dan salat tepat waktu. Mbah Hananto juga selalu mengingatkan orang-orang sekitarnya untuk berhenti beraktivitas saat azan berkumandang lalu salat.

Tak hanya religius, Widodo mengenal Hananto juga sebagai sosok yang tegas dan berpendirian. Terlebih, ketika menghadapi pelanggaran. “Pas ada kegiatan menderek, beliau juga ikut untuk mengamankan dan mengatur jalan. Beliau juga menjadi sesepuh, jadi ketika di kantor ada kesulitan seperti bertemu customer yang susah nanti kami panggil Mbah Hananto,” kata dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya