SOLOPOS.COM - Capaian Indikator Makro Solo 2023. (Istimewa)

Solopos.com, SOLO– Pemerintah Kota (Pemkot) Solo berkomitmen membangun kerja sama antardaerah Soloraya. Salah satu kerja sama yang dijalin adalah pengembangkan sektor pariwisata.

Hal itu disampaikan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa ditemui Solopos.com di kantornya, Kamis (13/6/2024) petang. Teguh menjelaskan pentingnya kolaborasi dalam pembangunan kawasan Soloraya.

Promosi Selamat! Direktur Utama Pegadaian Raih Penghargaan Best 50 CEO 2024

Menurut Teguh, Kota Solo tidak memiliki keindahan alam. Potensi wisata alam dimiliki kabupaten sekitar, misalkan Boyolali, Karanganyar, Wonogiri. Kota Solo juga tidak memiliki area persawahan. Potensi itu dimiliki wilayah lain, misalkan Sragen, Klaten, maupun Sukoharjo.

“Masing-masing wilayah punya kelebihan. Harapan pemerintah pusat ada kerja sama antardaerah Soloraya. Anggaran pasti akan menjadi bagian yang tidak terpisahkan,” jelas Teguh.

Menurut Teguh, pariwisata bisa berkembang dengan membangun akses yang baik, promosi, dan investasi pada sektor pariwisata. Melalui investasi, pengambangan pariwisata bisa berakselerasi lebih cepat dibandingkan hanya mengandalkan APBD.

“Dengan catatan kepala daerah visinya harus sama dan egosentris harus diletakkan. Siapapun pemimpinnya, tidak hanya Solo, siapapun silahkan yang punya keinginan. Pemimpin itu harus punya akses, punya teman banyak. Kalau gak punya teman banyak, aksesnya lewat mana?” papar dia.

Kota Solo memiliki berbagai dukungan sektor wisata, sebagai contoh hotel untuk mengakomodasi tamu Soloraya, pusat budaya melalui Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) dan Pura Mangkunegaran, fasilitas olahraga, dan kuliner.

Teguh mengatakan ada rencana keberlanjutan revitalisasi Keraton Solo ke tahap berikutnya yang menyasar area dalam Keraton Solo. Keraton Solo bisa untuk wisata kuliner. Kunjungan wisata yang semakin banyak dapat meningkatkan kesejahteraan abdi dalem.

Kota Solo terus mengembangkan potensi pariwisatanya melalui fasilitas olahraga; infrastruktur untuk mendukung wisata kuliner, misalkan membangun Koridor Teuku Umar; dan memperbanyak event untuk mengundang tamu. Banyaknya event harus berkontribusi terhadap pendapatan asli daerah (PAD).

Plt Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Solo sekaligus Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda Solo Gatot Sutanto mengatakan sejumlah pembangunan yang ditarget rampung tahun ini, antara lain Taman Balekambang, revitalisasi Alun-alun serta Masjid Agung, koridor Teuku Umar, penataan Kampung Batik Kauman, fasilitas parkir Kampung Batik Laweyan.

Sedangkan pembangunan Museum Budaya, Sains, dan Teknologi Solo ditarget selesai 2025. Museum itu menargetkan kunjungan dari kalangan pelajar dan mahasiswa. Infrastruktur yang dibangun untuk menyasar semua kalangan wisatawan.

“Aglomerasi dengan wilayah sekitar supaya para pengunjung mendapatkan wisata komplit, orang datang sekalian bisa religi, wisata budaya, wisata sejarah, wisata olahraga, wisata kuliner, dan wisata alam,” papar dia.

Selain itu, kata dia, Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition bisa berkolaborasi dengan Yogyakarta yang sudah lebih mapan. Berbagai upaya dilakukan untuk menambah tingkat kunjungan wisata dan kualitas pariwisata.

“Harapannya semakin banyak wisatawan dan wisatawan lebih lama di Solo,” jelas dia.

Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka sedang memperkuat branding Kota Solo sebagai sport city atau kota olahraga dalam rencana pembangunan pada Rembuk Pembangunan Jawa Tengah 2024 di Taman Balekambang, Solo, Kamis (30/5/2024) sore.

Salah satu usulan Gibran kepada Pemprov Jateng untuk pembangunan tahun depan, yakni revitalisasi Velodrome dengan alokasi anggaran Rp35 miliar. Velodrome direvitalisasi sesuai standar untuk mendukung event skala internasional di Kota Solo.

Pemerintah Kota (Pemkot) Solo pada Minggu (16/6/2024) genap berusia 78 tahun. Usia yang cukup matang untuk sebuah pemerintahan, hampir sama dengan usia Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).

16 Juni 1946 bertepatan dengan saat kedudukan Daerah Istimewa Surakarta (DIS) sedang ditangguhkan. Dengan status DIS, Solo dikuasai Keraton Kasunanan Surakarta Hadiningrat (Keraton Solo) serta Pura Mangkunegaran.

Kebijakan pemerintah menangguhkan DIS dan menjadikannya kawasan Karesidenan Surakarta karena pertimbangann kondisi dan situasi Kota Solo yang sedang mengalami kekacauan politik dan keamanan.

Kota Solo dalam tiga tahun terakhir dipimpin Wali Kota Solo Gibran Rakabuming Raka dan Wakil Wali Kota Solo Teguh Prakosa. Sebanyak 45 penghargaan tingkat nasional dan 10 penghargaan tingkat provinsi diraih Pemkot Solo sejak 2021 sampai 25 Mei 2024.

Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kota Solo mencatat pencapaian Pemkot Solo positif meskipun masih ada sejumlah PR pada 2022 dan 2023 serta target 2025, yakni angka kemiskinan turun dari 8,84 menjadi 8,44 pada 2023, target 2025 adalah 7,18-7,61.

Tingkat pengangguran terbuka turun dari 5,8 menjadi 4,58 pada 2023, target 2025 yakni 4,35 sampai 4,05. Sedangkan Indeks pembangunan manusia meningkat dari 83,08 menjadi 83,54 pada 2025, target 2025 adalah 84,48.

Pertumbuhan ekonomi di Solo tidak ada perubahan pada 2022 dan 2023, yakni 6,25. Target pertumbuhan ekonomi pada 2025 adalah 5,9.

Capaian itu tak lepas dari berbagai program pembangunan Pemkot Solo. Salah satunya program pembangunan di sektor pariwisata yang telah selesai, misalkan revitalisasi Taman Satwa Taru Jurug menjadi Solo Safari, pembangunan Masjid Sheikh Zayed, revitalisasi Pura Mangkunegaran, revitalisasi Lokananta, revitalisasi Ngarsapura dan Gatot Subroto.



Berdasarkan Raperda RTRWP dan Rancangan RPJPD Provinsi Jawa Tengah, arah kebijakan pembangunan Soloraya, yakni menyelaraskan pengembangan perkotaan Metropolitan Solo dan kabupaten sekitar.

Pemprov Jateng mendorong kerjasama antardaerah meliputi pengembangan ekonomi daerah yang saling menguntungkan, koordinasi dan pengelolaan pengembangan kawasan permukiman di perbatasan kota/kabupaten.

Kemudian penyediaan prasarana dan sarana di bidang transportasi, air minum, persampahan, drainase, pengelolaan limbah. Penyediaan ruang terbuka hijau Kota Solo dengan kabupaten lain di perbatasan.

Selanjutnya pengelolaan dan pengembangan pariwisata dan penanganan bencana. Pemprov Jateng juga mengarahkan keterpaduan pembangunan wilayah perbatasan kabupaten Sragen, Karanganyar, Wonogiri dengan Provinsi Jawa Timur.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News
Simak berbagai berita pilihan dan terkini dari Solopos.com di Saluran WhatsApp dengan klik Soloposcom dan Grup Telegram "Solopos.com Berita Terkini" Klik link ini.
Solopos Stories
Honda Motor Jateng
Honda Motor Jateng
Rekomendasi
Berita Lainnya